Sulteng ekspor kelapa ke China dan Thailand

id Kelapa

Sulteng ekspor kelapa ke China dan Thailand

PENINGKATAN EKSPOR KELAPA Pekerja memisahkan biji kelapa dari sabutnya di salah satu pengepul kelapa untuk kebutuhan ekspor di Desa Pewunu, Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah. Realisasi ekspor kelapa Indonesia periode Januari-Agustus 2017 sebesar USD 899,47 juta atau naik sekitar 20,67 persen dibanding per

Palu, (Antaranews Sulteng) - Sulawesi Tengah selama kurun beberapa tahun terakhir gencar mengekspor komoditas perkebunan khususnya kelapa dalam ke China dan Thailand.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng, Nahyun Biontong di Palu, Sabtu mengatakan dua negara itu merupakan pangsa pasar utama komoditas kelapa dalam produksi petani di provinsi itu.

Pada tahun 2017, kata dia, Sulteng mengekspor kelapa dalam ke China sebanyak 3.220,478 ton menghasilkan devisa sebesar 11,813 juta dolar AS.

Selain China, kelapa dalam petani Sulteng juga diekspor ke nagara tetangga Thailand.

Selama priode Januari-Desember 2017, volume ekspor kelapa dalam ke Thailand mencapai 4.035 ton menghasilkan devisa senilai 290,160 juta dolar AS.

Ia mengatakan ada 10 eksportir yang bergerak dalam ekspor kelapa dalam dan tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.

Tetapi terbanyak, kata dia, berpusat di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Sementara realisasi ekspor kelapa dalam selama dua bulan terakhir ini (Januari-Februari 2018) dengan negara tujuan China sebanyak 48 ton dengan perolehan devisa sebesar 11,040 dolar AS.

Ekspor kelapa dalam sebanyak itu dilakukan oleh CV Pelangi Jaya Industri, salah satu dari 10 perusahaan yang selama ini aktif mengekspor kelapa dalam dari Sulteng.

Untuk meningkatkan produksi petani, pemerintah pusat dan provinsi dalam beberapa tahun terakhir ini melakukan program peremajaan kelapa dalam.

Bibit kelapa dalam untuk program peremajaan yang dilakukan di hampir semua kabupaten di Sulteng tersebut berasal dari kelapa dalam lokal.

Program peremajaan kelapa dalam di Sulteng dari 2012 s/d 2017 seluas 21.475 hektare. Program ini didanai dari APBN.

Sementara program peremajaan kelapa dari anggaran ABPD Provinsi Sulteng selama kurun waktu tersebut seluas 7.855 hektare tersebar di 10 kabupaten.

Khusus peremajaan kelapa dalam sepanjang 2017 di Sulteng seluas 1.500 hektare.

Harga kelapa dalam di pasaran Kota Palu saat ini di tingkat pengecer Rp6.000/biji. Sedangkan ditingkat petani berkisar Rp4.000/biji.