Jogyakarta, (Antaranews Sulteng) - Kementerian Agama meminta panitia pelaksana Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XVIII di Kota Palu, pada 17-21 September 2018 agar meningkatkan promosi.
"Pengamatan saya, AICIS selama ini dikenal di kalangan kita, di kalangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saja. Padahal ini kegiatan besar," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Kamaruddin Amin, di Jogyakarta, Jumat.
Dia mengatakan panitia perlu melakukan inovasi, sehingga AICIS harus lebih di promosikan kepada masyarakat luas. Tidak hanya terbatas pada komponen PTKIN.
Ia mengakui bahwa sejauh ini AICIS merupakan salah satu kegiatan berskala nasional dan internasional di Kementerian Agama, belum membumi di masyarakat di skala Indonesia dan internasional.
Dia meyakini bahwa AICIS menjadi salah satu kegiatan besar di Indonesia. Namun, kegiatan ini belum dikelola secara proporsional dalam bidang promosi dan publikasi.
"AICIS ini melibatkan ratusan guru besar, ahli dan pakar, tokoh-tokoh yang tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri. Namun belum terkelola secara proporsional dalam bidang promosi," ujarnya.
Kamaruddin mengatakan setuju dengan rencana panitia AICIS XVIII menghadirkan Presiden Jokowi untuk membuka kegiatan skala nasional dan internasional tersebut, di Kota Palu pada 17-21 September 2018.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan tindak lanjut atas rencana panitia dan tuan rumah penyelenggara AICIS XVIII, agar Jokowi dapat hadir di Kota Palu.
Presiden Jokowi direncanakan dihadirkan untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi AICIS XVIII tahun 2018, pada tanggal 18 September 2018.
Ia berharap agar rencana untuk menghadirkan Presiden Jokowi di AICIS XVIII dapat terwujud. Olehnya, pihaknya bersama panitia akan berupaya untuk menghadirkan serta menyiapkan kegiatan/agenda untuk Jokowi selain membuka AICIS.
"Bisa dirangkaikan dengan acara yang lain, biasanya kalau ke daerah beliau suka menyerahkan Kartu Indonesia Pintar. Nah ini nanti disiapkan," kata Kamaruddin Amin.
Dia menyarankan kepada panitia dan steering commite agar AICIS dapat menghadirkan pakar, tokoh dan ahli dari berbagai negara yang dapat mempresentasikan studi Islam.
"Setidaknya menurut saya ada empat central studi Islam di dunia ini. Misalnya, Timur Tengah, Iran, Eropa dan Amerika, serta Pakistan dan India," kata Kamaruddin.
Baca juga: Kemenag hadirkan Presiden buka AICIS di Palu
Baca juga: IAIN matangkan persiapan pelaksanaan Konferensi Islam Internasional
Berita Terkait
Sebanyak 49 PTKIN se-Indonesia jadi peserta IOSIE 2024
Jumat, 1 Maret 2024 15:19 Wib
Menag minta jajaran libatkan masyarakat dalam program keagamaan
Senin, 5 Februari 2024 15:31 Wib
Perkemahan Wirakarya Nasional kuatkan nasionalisme mahasiswa
Senin, 22 Mei 2023 15:00 Wib
Menag: PWN tumbuhkan gerakan inovasi pramuka hadapi perubahan zaman
Senin, 22 Mei 2023 13:31 Wib
FTIK UIN Palu dan IAIN Kendari kerja sama pengembangan pendidikan
Jumat, 23 Desember 2022 16:47 Wib
IAIN Parepare dan UIN Palu optimalkan implementasi Tri Dharma PT
Jumat, 12 Agustus 2022 22:15 Wib
UIN Palu-IAIN Gorontalo lakukan penelitian di wilayah perbatasan
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib
UIN Palu-IAIN Kendari kerja sama pengembangan kelembagaan
Rabu, 18 Mei 2022 15:04 Wib