Kakanwil tekan tiga isu penting raker kemenag

Palu, (Antaranews Sulteng) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Rusman Langke menekankan tiga isu penting dalam Rapat kerja pejabat eselon III dan IV lingkup Kemenag, di Kota Palu, Jumat.

Dia mengatakan bahwa raker tersebut merupakan implementasi dari raker nasional yang dilaksanakan di Jakarta awal tahun 2018.

Rusman berharap raker di wilayah adalah salah satu program yang sangat strategis, dalam rangka upaya untuk melaksanakan program-program Kemenag Sulteng tahun 2018.

Isu yang dititipkan yakni melakukan evaluasi terhadap program-program yang dilaksanakan tahun 2017.

Menurutnya, yang harus dilihat sejauh mana program 2017 sudah dilaksanakan dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencari solusi, terhadap persoalan yang pernah dihadapi.

"Saya dapat informasi bahwa serapan anggaran kita pada 2017, sekitar 98 persen. Kenapa demikian, karena secara nasional serapan kita hanya sekitaran 93 sekian persen. Mungkin juga Sulteng adalah salah satu provinsi yang menyumbangkan serapan anggaran Kemenag pada tahun 2017," ungkap Kakanwil.

Sehingga, jika ada program-program yang belum atau tidak sempat dilaksanakan atau mungkin tidak termuat dalam DIPA, agar dapat disempurnakan dalam rapat kerja tahun ini.

Kemudian, bagaimana membahas tentang penguatan terhadap program 2018.

Menurutnya, untuk program 2018 ini, dirinya tinggal melanjutkan apa yang sudah dicanangkan oleh pejabat Kakanwil sebelumnya.

"Program tahun ini tentunya saya tinggal melanjutkan program sahabat saya, senior saya, H. Abdullah Latopada, karena secara nasional, program kita itu adalah sama. Jadi keseluruhan hampir sama semua program kita, karena sikap Menteri Agama adalah bagaimana bina kerukunan umat beragama sesuai dengan visi Kemenag," ungkap Kakanwil.

Selanjutnya kata dia, raker tersebut membahas secara pointer tentang program 2019 nanti, sehingga diharapkannya pada peserta untuk memberikan saran dan usulan kepada Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Sulteng.

Tentunya program yang tidak melenceng dari program Kemenag pusat karena akan dilaksanakan sampai ke tingkat daerah.

"Ini tiga hal yang saya suarakan. Saya minta Kabag Perencanaan, tolong cermati program strategis kita, yang bermuara pada visi dan misi program dan kegiatan yang akan kita laksnaakan nanti," tegas Kakanwil.

Kakanwil juga menyampaikan jika ada program Menag yang tidak tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), jika masih ada peluang regulasi yang membolehkan, kiranya direvisi kegiatannya sesuai dengan program Menag.