Peneliti: kawasan TNLL miliki 100 tanaman anggrek

id anggrek

Peneliti: kawasan TNLL miliki 100 tanaman anggrek

Ilustrasi, budidaya tanaman anggrek di Desa Karunia, Bahagia dan Rejeki, Palolo Foto/Antara (Anas Masa/)

Jumlah itu yang sudah terdeteksi dan diteliti
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Seorang peneliti dari Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Sri Ningsih mengatakan kawasan Taman Nasional Lore Lindu memiliki sekitar 100 jenis tanaman anggrek.

"Jumlah itu yang sudah terdeteksi dan diteliti," katanya di Palu, Jumat.

Ia mengatakan masih banyak lagi tanaman anggrek yang ada di dalam kawasan Taman Nasional itu yang hingga kini belum diteliti dan diberi nama.

Dari sekitar 100 jenis anggrek tersebut, ada beberapa di antaranya yang endemik di Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).

Hingga saat ini, kata dia, sudah ada kelompok masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional di Kabupaten Sigi yang telah mengembangkan tanaman mahal tersebut.

Seperti di beberapa desa di Kecamatan Palolo dan juga Kecamatan Kulawi telah membudidayakan tanaman anggrek, termasuk yang endemik.

Menurut dia, pemerintah, khususnya pengelola TNLL perlu memberikan dukungan terhadap masyarakat sekitar kawasan yang dengan kepedulian mereka melakukan pengembangan tanaman anggrek.

Kelompok-kelompok masyarakat yang ada di sekitar kawasan perlu diberdayakan ekonominya agar mereka ikut bertanggungjawab atas kelestarian hutan dan alam di sekitarnya.

Data yang ada menyebutkan jumlah desa yang ada di sekitar Kawasan Taman Nasional baik di Kabupaten Sigi maupun Poso sebanyak 76 desa.

TNLL sendiri ditetapkan sebagai cagar biosfer pada 1977 oleh UNESCO.

Cagar biosfer Lore Lindu bukan hanya aset masyarakat Sulteng atau Kabupaten Sigi dan Poso, tetapi negara dan dunia sehingga perlu dijaga kelestarian hutan dan alamnya.

Karena di dalam kawasan cagar biosfer terdapat banyak sekali harta karun berupa flora dan fauna serta keanekaragaman hayati di dalamnya.