Sedakprov Sulteng ajak masyarakat Poso jaga kerukunan

id Sekprov,Hidayat,Poso,Tabliq

Sedakprov Sulteng ajak masyarakat Poso jaga kerukunan

Sekdaprov Sulteng Hidayat Lamakarate membeirkan sambutan pada tabliq akbar di GOR Kasintuwu Poso, Sabtu (8/9) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Poso (Antaranews Sulteng) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate mengajak masyarakat Kabupaten Poso untuk dapat menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama yang sudah terjaga baik selama ini.

Ajakan itu disampaikannya saat mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada kegiatan tabliq akbar yang digagas Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) di Lapangan GOR Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota Utara, Sabtu.

Di hadapan ribuan jamaah, Hidayat mengatakan bahwa perbedaan selalu mewarnai dalam kehidupan sehari-hari, jika tidak disikapi dengan baik, bisa menimbulkan beragam masalah. Karena secara hakikat kata Hidayat, manusia itu sama, tetapi tak pernah ada manusia yang benar-benar sama dalam segala hal.

"Sesungguhnya perbedaan itu bisa menjadi satu kesatuan yang kokoh, jika kita hidup saling memahami, saling menghargai, saling berinteraksi dan saling memberi manfaat satu sama lainnya," kata Hidayat.

Selain itu Hidayat mengatakan, kita harus selalu bersyukur, baik dalam keadaan kekurangan maupun kelebihan, kesemuanya sebagai sebuah warna kehidupan, yang harus kita jalani, secara berdampingan, yang akan memberi kenyamanan dan kedamaian dalam hidup perbedaan.

Menurut dia, ada beberapa hal yang dapat kita jadikan pembiasaan, sehubungan dengan melatih pengertian dan menyikapi perbedaan.

“Kembangkan cara berpikir positif dan hindari dominasi prasangka, hindari sikap menonjolkan diri dan merendahkan orang lain, senantiasa mengoreksi dan introspeksi diri, serta tidak cepat menghakimi orang lain,” katanya.

Kemudian. telusuri kebenaran sebuah informasi secara objektif, serta biasakan untuk tidak cepat menjustifikasi sebelum kita melakukan verifikasi kebenaran sesuatu. Karena agama apapun kata Hidayat, tidak menghendaki kehancuran dan permusuhan, maka kita harus mampu mengoreksi diri, dengan selalu tenang dan tegar dalam menghadapi masalah, termasuk perbedaan diantara kita.

Selanjutnya meningkatkan kepekaan diri terhadap orang lain dan lingkungan, karena kepekaan akan membuat kita peduli terhadap keadaan di sekeliling dan bersikap sabar, tulus, toleran dan tegas.

“Sikap-sikap seperti ini, merupakan esensi dari pengertian dalam menyikapi perbedaan, tegas tidak identik dengan keras, tetapi mampu menempatkan kebenaran pada porsinya,” jelas Hidayat.

Selain itu seluruh jamaah sebagai warga negara yang baik, agar selalu menjernihkan situasi dengan tetap menjaga kebersamaan dan ketentraman lingkungan. Dimana yang harus disadari ialah bersikap proporsional, karena perbedaan tidak akan berujung konflik selama tidak disertai dengan sentimen dan kebencian.