Jalan rusak akibat gempa di Sigi dibangun kembali

id jalan,Sigi

Jalan rusak akibat gempa di Sigi dibangun kembali

Sebuah kendaraan pneumatic roller memadatkan aspal hotmix di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (1/11/2018). Pengaspalan jalan jalan itu merupakan bagian dari rehabilitasi prasarana umum yang rusak akibat gempa, tsunami, dan likuifaksi 28 September 2018 di Palu, Sigi, dan Donggala oleh Kementerian PUPR. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.)

Tapi untuk lokasi-lokasi likuifaksi tidak akan mungkin lagi dibangun permukiman maupun bangunan lainnya
Sigi, (Antaranews Sulteng) - Sejumlah ruas jalan yang rusak akibat gempabumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah saat ini mulai diperbaiki kembali oleh pemerintah.

Jalan di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, dalam beberapa hari ini diperbaiki oleh Pemkab Sigi. Terlihat ada sejumlah alat berat diterjunkan untuk kelancaran pekerjaan jalan.

Badan jalan mulai ditimbun lagi sehingga arus kendaraan yang melintas harus esktra hati-hati.

Di desa itu, selain jalannya terbelah, juga ablas hingga dua meter sehingga butuh banyak material untuk meratakan kembali.

Desa Jono Oge, merupakan desa rusak terparah di Kabupaten Sigi yang terdampak bencana gempa dan likuifkasi.

HAmpir seluruh bangunan rumah penduduk di desa tersebut rusak total dan harus dibangun baru kembali.

Untuk sementara ini, warga masih banyak tinggal di tenda-tenda darurat sambil menunggu pembangunan hunian sementara (huntara) selesai dibangun.

Asisten II Setda Sigi, Iskandar Nontji mengatakan semua infrastruktur yang rusak akibat bencana alam di daerah itu akan diperbaiki kembali.

Namun, karena anggarannya terbatas, tentu dilakukan secara bertahap berdasarkan prioritas.

Infranstruktur dimaksud adalah prasana jalan dan jembatan, listrik dan telekomunikasi serta irigasi.

Khusus infranstruktur listrik sudah diperbaiki pihak PLN sehingga semua wilayah terdampak bencana listriknya sudah normal.

Sekarang ini, Pemkab Sigi sedang gencar memperbaiki infranstruktur jalan yang rusak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat bencana alam.

Begitu pula dengan sarana pendidikan, kesehatan, dan rumah-rumah ibadah tentu akan dibangun kembali. 

"Tapi untuk lokasi-lokasi likuifaksi tidak akan mungkin lagi dibangun permukiman maupun bangunan lainnya," kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sigi itu.

Iskandar mengaku perekonomian masyarakat secara berangsur-angsur tampak mulai bangkit kembali.***