Jakarta (antarasulteng.com) - Tenun yang biasanya dijumpai sebagai bahan dasar pakaian, kini
mulai sering dijumpai untuk desain interior atau pun desain perabot
rumah tangga, seperti dikatakan interior desainer, Roland Adam.
"Untuk kebutuhan fesyen, tenun sudah biasa digunakan, tapi untuk
interior desain lebih membutuhkan perkiraan khusus," ujar Roland pada
diskusi tentang tenun di Jakarta, Jumat.
Menurut Roland,
penggunaan tenun pada perabot rumah tangga seperti sofa, panel, sarung
bantal, atau pun taplak meja, memang sudah cukup lama digunakan.
"Selama ini memang motif batik yang merajai desain interior, namun
kini tenun sudah mulai masuk karena motifnya lebih beragam," ujar
Roland.
Lebih lanjut Roland mengemukakan, bahwa tenun yang
digunakan untuk desain interior tentu berbeda dengan tenun untuk fesyen.
Dibutuhkan tenun yang lebih tebal dan lebih lebar.
"Biasanya lebar tenun hanya membutuhkan 60cm, tapi untuk interior
dibutuhkan yang lebih lebar, supaya saat mendesain bisa lebih baik
karena tidak menggunakan sambungan," ujarnya.
Kain tenun yang digunakan untuk interior desain juga dirancang sedemikian rupa agar lebih awet dan tidak luntur saat dicuci.
Roland mengatakan motif tenun pun bisa digunakan sebagai wallpaper
untuk dinding, namun motifnya tentu perlu disederhanakan supaya tidak
terlalu ramai.
"Selain itu, penggunaan benang emas juga tidak
akan digunakan, terutama untuk pembuatan korden. Ini karena harganya
pasti jadi akan sangat mahal," imbuh Roland yang karyanya menjadi salah
satu yang dipamerkan dalam buku "Woven Indonesian Textiles For The
Home". (M048)