Pemerintah diminta segera rampungkan SPAM Pasigala

id SPAM Pasigala,Air Bersih

Pemerintah diminta segera rampungkan SPAM Pasigala

SPAM Air Pasigala (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Lebih dari Rp500 Miliar anggaran negara telah digelontorkan ke pembangunan SPAM Palu, Sigi dan Donggala, sebelum bencana melanda tiga daerah itu. Namun belum berfungsi baik dan bernilai manfaat lebih
Palu (Antaranews Sulteng) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulteng Muhammad Masykur mendesak pemerintah segera merampungkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala). 

"Kita mendesak perbaikan SPAM Palu, Sigi dan Donggala disegerakan demi dan untuk warga korban bencana di tiga daerah itu," kata Muhammad Masykur, di Palu, Selasa. 

Dijelaskan Masykur, pada tahun 2009, negara melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah mengucurkan mega proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Sulteng. 
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan tahun jamak (multiyears). Ia menyebut mega proyek SPAM Pasigala airnya bersumber dari air baku Sungai Saluki, Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. 
Berdasarkan informasi dan data yang diterimahnya bahwa direncakan SPAM itu secara resmi difungsikan pada 2016. 

"Begitu bunyi norma yang tertera secara eksplisit dalam dokumen perjanjian antara Kementerian PUPR, Pemprov Sulteng, Pemkot Palu, Pemkab Sigi dan Donggala," katanya.

Ketua Fraksi Nasdem di DPR-RI itu mengemukakan, disaat uji coba pertama gagal, karena pipa pecah. Daya tahan pipa tidak mampu menahan kecepatan air dengan kapasitas 300 meter kubik perdetik. 
"Jika uji coba itu mulus, direncanakan tahap selanjutnya akan menampung kapasitas air 600 meter kubik per detik" sebut dia. 
Bagi pemerintah, kata dia, rencana induk SPAM Pasigala yang intek induk berada di Desa Oloboju Kabupaten Sigi, akan diinterkoneksikan ke seluruh layanan penyediaan air bersih kebutuhan rumah tangga, industri, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus di Palu, Sigi dan Donggala. 

"Lebih dari Rp500 Miliar anggaran negara telah digelontorkan ke pembangunan SPAM Palu, Sigi dan Donggala, sebelum bencana melanda tiga daerah itu. Namun belum berfungsi baik dan bernilai manfaat lebih," ujar Masykur.

Lanjut dia, bencana gempa, likuifaksi, tsunami pada 28 September 2018 merusakkan seluruh jaringan instalasi air bersih di Palu, Sigi dan Donggala, sementara air bersih menjadi masalah pokok, krusial dan mendasar bagi masyarakat. 

Pascabencana, lanjut dia, SPAM tiga daerah itu, menjadi salah satu jadi prioritas utama dalam program pemulihan di daerah terdampak bencana. Sebab, air bersih adalah hak dasar warga yang wajib dipenuhi oleh negara, terkait pemenuhan hak hidup.
 
"Sayangnya, kabar terkini, ada OTT KPK terkait program pengadaan perbaikan SPAM Palu, Sigi dan Donggala. Ada bau aroma busuk korupsi langsung disergap KPK," ujar dia.***