New York (antarasulteng.com) - Saham Apple memperpanjang penurunan nilai sahamnya sebesar 2,36
persen, pada Jumat waktu setempat, menyebabkan raksasa teknologi asal
California harus merelakan posisi perusahaan terbesar di dunia
berdasarkan nilai pasar digeser oleh ExxonMobil.
Nilai saham
raksasa minyak, ExxonMobil, naik 0,36 persen menjadi 91,68 dolar AS
dengan kapitalisasi pasar sebesar 418 miliar dolar AS-- sementara Apple
yang nilai sahamnya turun 2,36 persen pada 439,88 dolar AS memiliki
nilai kapitalisasi pasar sebesar 413 miliar dolar AS.
Saham kedua perusahaan bergerak zig-zag sepanjang sesi, dengan Apple
di berbagai titik merebut kembali posisi teratas sebelum jatuh kembali.
Apple pertama kali melampaui ExxonMobil pada Agustus 2011 sebagai
perusahaan yang paling berharga di dunia berdasarkan nilai sahamnya.
Setahun kemudian, Apple mencopot saingan lamanya Microsoft, sebagai
perusahaan yang paling berharga dalam sejarah berdasarkan nilai sahamnya
di 622 miliar dolar AS.
Tetapi perusahaan mengalami "luka memar" pada pekan ini, setelah
perkiraan suram pada Rabu menyertai pengumuman rekor laba kuartalannya
yang mendorong pesimisme terhadap perlambatan pertumbuhan raksasa
teknologi itu.
Laba Apple pada kuartal fiskal yang berakhir 29 Desember tercatat
13,1 miliar dolar AS pada pendapatan 54,5 miliar dolar AS, dengan
penjualan iPhone dan iPads di tertinggi kuartalan.
Tetapi meskipun membukukan angka tersebut, investor Apple memburuk
setelah perusahaan memperkirakan bahwa pendapatannya untuk kuartal saat
ini akan berkisar 41-43 miliar dolar AS dan akan memiliki margin kotor
sebesar 37,5 hingga 39,5 persen, lebih rendah dari ekspektasi.
Analis tetap berhati-hati tentang Apple, yang telah meroket pada
September lalu menjadi lebih dari 700 dolar AS per saham, tetapi telah
meluncur turun 37 persen sejak saat itu. Nilai perusahaan merosot
sekitar 60 miliar dolar AS pada Kamis dan sekitar 10 miliar dolar AS
lebih pada Jumat.
Beberapa menyatakan keprihatinan bahwa Apple telah kehilangan
"giginya" dalam inovasi sejak kematian Steve Jobs, dan mengalami
kemunduran terhadap saingannya, seperti Samsung, yang memimpin pasar
ponsel, dan terhadap lainnya yang menggunakan sistem operasi Android
Google.
Jinho Cho dari Mirae Asset Securities mengatakan, Apple kemungkinan
akan meningkatkan subsidi operator pada 2013 dan meluncurkan sebuah
"iPhone entry-level" untuk bersaing lebih baik di pasar negara
berkembang.
"Langkah-langkah oleh Apple harus mengarah pada kompetisi yang
semakin ketat untuk subsidi operator lebih besar antara pembuat telepon
pintar (smartphone), sehingga mendorong turun margin operasi industri
handset (perangkat) secara luas," kata analis.
Colin Gillis di BGC Financial mengatakan, Apple sedang menghadapi tantangan baru.
"Sementara kami secara bertahap lebih positif pada saham, kami juga
menyebutkan bahwa persaingan sedang meningkat bagi perusahaan," katanya
dalam sebuah catatan riset.
"Kami melihat pesaing menggunakan harga sebagai pengungkit untuk
mendapatkan traksi di pasar. Apple juga mungkin mengalami kesulitan
mempertahankan volume dan harganya selama beberapa kuartal ke depan."
(A026/SKD)
Saham Apple Turun, Posisi Digeser ExxonMobil
pple yang nilai sahamnya turun 2,36 persen pada 439,88 dolar AS memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 413 miliar dolar AS.