Pengamat: Pemimpin Sulteng harus berani ambil risiko

id Palu,Kota Palu,Sulteng,Sulawesi Tengah,Sandi

Pengamat: Pemimpin Sulteng harus berani ambil risiko

Pengamat komunikasi dan politik Irwan Waris (kanan) memaparkan mengenai ciri pemimpin strategis dalam dalam diskusi bertajuk Libu Ntodea yang diadakan Pemerintah Kota Palu di Kelurahan Mpanau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sabtu Minggu (20/10/2019). ANTARA/Imron Nur Huda

Terbuka mendapatkan kritikan dan masukan. Terbuka menerima kritikan sepahit apapun, bahkan kalau tidak ada kritikan dia mengupayakan agar ada kritikan atau masukan dari siapapun
Palu (ANTARA) - Pengamat komunikasi dan politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Irwan Waris menyatakan Sulawesi Tengah harus dipimpin oleh pemimpin yang suka terhadap setiap kritikan dan berani mengambil risiko.

"Terbuka mendapatkan kritikan dan masukan. Terbuka menerima kritikan sepahit apapun, bahkan kalau tidak ada kritikan dia mengupayakan agar ada kritikan atau masukan dari siapapun," katanya saat memaparkan mengenai ciri pemimpin strategis dalam dalam diskusi bertajuk Libu Ntodea yang diadakan Pemerintah Kota Palu di Kelurahan Mpanau, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sabtu malam hingga Minggu.

Di hadapan Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Moh. Hidayat Lamakarate dan Wali Kota Palu, Hidayat yang hadir, ia menyatakan karakter pemimpin yang seperti itu merupakan ciri-ciri pemimpin strategis yang dibutuhkan oleh daerah, terutama masyarakat.

Tidak boleh seorang pemimpin anti terhadap suatu kritikan dan masukan selama kritikan dan masukan tersebut demi kemajuan daerah orang banyak .

Jika kepala daerah baik di kabupaten, kota dan provinsi di Sulteng memiliki karakter kepemimpinan seperti itu, ia yakin daerah dan masyarakat di bawah kepemimpinanya akan maju dan sejahtera.

"Kemudian berani mengambil risiko. Dia selalu berada di depan dalam setiap pengambilan keputusan sekalipun berisiko, tapi tidak takut dengan risikonya," katanya dalam diskusi yang mengangkat topik "Kepemimpinan Strategis, Peluang dan Tantangan" itu.

Sebab keputusan yang ia ambil sudah ia hitung untung ruginya dan dampaknya bagi daerah dan masyarakat di kemudian hari, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kemudian kreatif dan inovatif serta selalu belajar dari pengalaman, kekeliruan dan kesalahan. Itu selalu menjadi pembelajaran baginya agar tidak terulang di masa yang akan datang,"katanya di depan warga, camat dan lurah yang hadir dalam diskusi tersebut.

Selain itu, ia menyebutkan ciri-ciri yang mesti ada pada pemimpin strategis yaitu visioner. Mampu memperlihatkan pada masyarakat apa yang mau dicapai dan sanggup mencapainya

"Kemudian selalu menyukai tantangan. Bukan hanya itu, dia mampu membuat tantangan karena dia tahu tantangan itu yang akan membuat dia kreatif. Pemimpin strategis selalu menginspirasi," ujarnya.

Selanjutnya, pemimpin strategis, sambung Irwan Waris memiliki keteladanan. Dia tidak hanya sekedar memerintah tapi juga bekerja.

Terkahir memiliki integritas. Ini yang utama menurutnya harus dimiliki seorang pemimpin strategis sebab jika tidak memperoleh kepercayaan masyarakat mustahil ia dapat memajukan daerah dan masyarakat yang ia pimpin.

Baca juga: Akademisi nilai DPRD perlu awasi penanganan pascabencana Sulteng
Baca juga: Akademisi: Pers bertanggung jawab jaga kualitas demokrasi