Pemda kerahkan alat berat normalisasi sungai cegah banjir susulan

id Banjir Desa Poi,Bencana Sigi,Banjir Bandang,Sigi

Pemda kerahkan alat berat normalisasi sungai cegah banjir susulan

Pemerintah kerahkan alat berat normalisasi sungai untuk cegah banjir susulan di Desa Poi, serta membersihkan sarana umum yang terdampak lumpur. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Banjir ini terjadi sekitar pukul lima, ini karena sedimen yang di atas gunung. Makanya setiap hujan pasti banjir
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Dua unit alat berat dikerahkan pemerintah daerah untuk menormalisasi sungai demi mencegah banjir bandang susulan yang menimpa permukiman, lahan pertanian dan sarana umum di Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu.

Air sungai Desa Poi yang meluap disebabkan terjadinya pendangkalan, dikarenakan air dari hulu disertai dengan batu besar dan kayu mengakibatkan sungai tidak mampu menampung kapasitas material dan air, yang kemudian merembes ke sarana umum jalan, permukiman, rumah ibadah, dan lahan pertanian.

Berdasarkan data sementara Pemkab Sigi menyebutkan terdapat 17 rumah di huni 17 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang dan tidak dapat di tempati.

Terdapat hunian warga yang terdampak banjir, namun masih bisa di tempati. Walaupun bisa di tempati kembali, namun warga memilih mengungsi untuk sementara dan mencari lokasi aman.
Korban banjir di Desa Poi, mengungsi di eks SMK Muhammadiyah. (ANTARA/Muhammad Hajiji)


Hal itu karena warga khawatir banjir bandang susulan melanda permukiman mereka. Kini warga yang rumahnya masih bisa di tempati dan tidak bisa di tempati masih berada di lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik.

Salah satu titik pengungsian yaitu bekas SMK Muhammadiyah, yang letaknya tidak jauh dari desa tersebut. Di lokasi pengungsian tersebut, terdapat 17 laki-laki (remaja dan dewasa, orang tua) dan 17 perempuan (remaja dan dewasa, orang tua).

Banjir bandang terjadi sekitar kurang lebih pukul 05.00 WITA, Minggu 8/12 pagi. Sebelum banjir melanda, hujan deras mengguyur desa tersebut sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.

Karena itu, alat berat yang dikerahkan, selain menormalisasi sungai, alat berat yang dikerahkan juga membersihkan lumpur yang menimbun jalan. Hal itu agar warga dapat kembali melintas.

Camat Kecamatan Dolo Selatan, Jalil mengemukakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut.

"Banjir ini terjadi sekitar pukul lima, ini karena sedimen yang di atas gunung. Makanya setiap hujan pasti banjir," kata Camat Dolo Selatan, Jalil, di lokasi bencana.***