Washington (ANTARA) - Microsoft Corp pada Senin mengungkapkan pihaknya mengambil kontrol domain web yang digunakan kelompok peretas yang disebut "Thallium" untuk mencuri data.
Thallium diyakini beroperasi dari Korea Utara, kata Microsoft di sebuah unggahan blog. Peretas itu menargetkan pegawai pemerintah, lembaga think tank, anggota staf universitas dan individu yang bekerja pada masalah proliferasi nuklir.
Kebanyakan target berbasis di Amerika Serikat, Jepang dan juga Korea Selatan, kata perusahaan itu.
Thallium memperdaya korbannya melalui teknik yang dikenal sebagai "spear phishing", menggunakan email yang tampaknya kredibel saat pertama kali dilihat.
Microsoft mengatakan pihaknya kini mengendalikan 50 domain web yang digunakan kelompok tersebut untuk menjalankan operasinya, menyusul kasus yang diajukan terhadap kelompok peretas itu di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia dan putusan pengadilan selanjutnya.
Thallium menggunakan malware untuk merusak sistem dan mencuri data. Tak hanya itu, Thallium juga merupakan kelompok keempat yang mendorong Microsoft menempuh jalur hukum, menurut perusahaan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kenya serukan sistem keuangan internasional yang inklusif
Sabtu, 18 Mei 2024 10:26 Wib
Pasukan Israel serbu dan larang azan Masjid Ibrahimi di Hebron
Sabtu, 18 Mei 2024 10:25 Wib
ICJ kaji permintaan Afrika Selatan setop serangan Israel di Rafah
Jumat, 17 Mei 2024 9:43 Wib
RI kecam keras blokade bantuan kemanusiaan Gaza oleh warga Israel
Kamis, 16 Mei 2024 9:54 Wib
WHO, Meksiko, dan Nikaragua kutuk keras serangan terhadap PM Slovakia
Kamis, 16 Mei 2024 9:52 Wib
Borrell geram berulangnya serangan Israel atas konvoi bantuan Gaza
Rabu, 15 Mei 2024 12:04 Wib