Washington (ANTARA) - Microsoft Corp pada Senin mengungkapkan pihaknya mengambil kontrol domain web yang digunakan kelompok peretas yang disebut "Thallium" untuk mencuri data.
Thallium diyakini beroperasi dari Korea Utara, kata Microsoft di sebuah unggahan blog. Peretas itu menargetkan pegawai pemerintah, lembaga think tank, anggota staf universitas dan individu yang bekerja pada masalah proliferasi nuklir.
Kebanyakan target berbasis di Amerika Serikat, Jepang dan juga Korea Selatan, kata perusahaan itu.
Thallium memperdaya korbannya melalui teknik yang dikenal sebagai "spear phishing", menggunakan email yang tampaknya kredibel saat pertama kali dilihat.
Microsoft mengatakan pihaknya kini mengendalikan 50 domain web yang digunakan kelompok tersebut untuk menjalankan operasinya, menyusul kasus yang diajukan terhadap kelompok peretas itu di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia dan putusan pengadilan selanjutnya.
Thallium menggunakan malware untuk merusak sistem dan mencuri data. Tak hanya itu, Thallium juga merupakan kelompok keempat yang mendorong Microsoft menempuh jalur hukum, menurut perusahaan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
AS sebut Israel berkomitmen buka kembali perlintasan Kerem Shalom
Rabu, 8 Mei 2024 13:07 Wib
Putin sebut keamanan nasional prioritas utama di masa jabatan barunya
Rabu, 8 Mei 2024 9:48 Wib
Upacara pelantikan Presiden Rusia Putin dimulai di Kremlin
Rabu, 8 Mei 2024 9:23 Wib
Indonesia kecam keras serangan Israel di Kota Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 6:34 Wib
Pakistan tidak akan berikan pangkalan militer kepada siapa pun
Rabu, 8 Mei 2024 6:32 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib