Kadis SDA Minta Maaf Ke Kadis Pertanian

id sawah

Saya juga sudah lapor ke gubernur terkait rencana saya bertemu Menteri Pertanian. Ini tidak boleh dibiarkan karena saya khawatir pencetakan sawah di Sulteng ini gagal karena tidak berbasis irigasi
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah, Saliman Simanjuntak meminta maaf kepada Kepala Dinas Pertanian setempat atas kritiknya terhadap rencana pencetakan sawah di daerah itu yang dinilainya tidak berbasis daerah irigasi.

"Saya juga sudah lapor ke gubernur terkait rencana saya bertemu Menteri Pertanian. Ini tidak boleh dibiarkan karena saya khawatir pencetakan sawah di Sulteng ini gagal karena tidak berbasis irigasi," katanya.

Rencananya Saliman akan berangkat ke Jakarta, Selasa (24/1), bertemu Menteri Pertanian atau menteri terkait lainnya untuk memberikan pertimbangan teknis terhadap rencana pencetakan sawah di Sulawesi Tengah.

"Saya juga sudah bertemu dengan Danrem 132 Tadulako karena TNI juga akan terlibat dalam pencetakan sawah. Saya paparkan rencana teknis dan kondisi irigasi riil kita saat ini," katanya.

Sebelumnya, Saliman melalui Gubernur Sulawesi Tengah juga sudah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo terkait pencetakan sawah saat ini. Pemerintah melalui beberapa perwakilan kementerian pada 2016 langsung menyikapi surat gubernur tersebut dan langsung melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah, namun hingga kini tidak ada perubahan dalam rencana teknisnya.

Saliman mengatakan, dirinya tidak bermaksud mengintervensi rencana teknis pencetakan sawah namun dirinya menyayangkan rencana tersebut tidak memiliki konektivitas dengan daerah irigasi sementara masih terdapat 52.128 hektare yang belum dijadikan sawah dari 361.636 hektare potensial lahan yang terjangkau jaringan irigasi.

"Belum seluruhnya termanfaatkan karena lahan dalam daerah irigasi belum tercetak menjadi sawah, sementara rencana cetak sawah justru di luar daerah irigasi," katanya.

Menurut Saliman, dari rencana teknis pencetakan sawah di Sulawesi Tengah tidak memperhitungkan elevasi sawah maksimum yang dapat diairi. Selain itu juga tidak ada perhitungan debit suplai air dari sumbernya ke masing-masing sawah.

Selain itu juga tidak ada perhitungan hidrologi dan analisa saluran pembawa dari sumber air ke petak sawah.

Yang lebih memprihatinkan kata dia, perencanaan teknis tersebut tidak ada konektivitas dengan jaringan irigasi yang telah dibangun sehingga pencetakan sawah tersebut lebih banyak mengandalkan lahan-lahan tadah hujan.

Pemerintah mengalokasikan sebanyak 20 ribu hektare pencetakan sawah di Sulawesi Tengah, namun untuk 2017 direncanakan sebanyak 2.600 hektare.