Wakil Bupati: Petugas medis di gedung isolasi Parigi Moutong butuh APD

id Corona, wabub, parigi moutong, gedung isolasi

Wakil Bupati:  Petugas medis di gedung isolasi Parigi Moutong butuh APD

Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) - Petugas medis yang bertugas di gedung isolasi untuk penanganan pasien COVID-19 yang sudah disediakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, membutuhkan alat pelindung diri (APD).

"APD merupakan kebutuhan mendasar petugas medis. Dengan ketersediaan anggaran maka kami telah mengadakan kebutuhan itu," kata Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai di Parigi, Senin.

Dia memaparkan, kebutuhan peralatan penunjang medis di gedung isolasi saat ini masih dalam tahap perampungan, termasuk ventilator di ruang perawatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan COVID-19.

Menyikapi penanganan dan penanggulangan penyebaran virus corona, Pemkab Parigi Moutong sudah menyediakan dua gedung isolasi perawatan pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang terkonfirmasi positif dengan memanfaatkan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Tibu, Kecamatan Tinombo dan gedung asrama Diklat Parigi.

Pemanfaatan dua gedung itu untuk melayani masyarakat bagian Utara dan wilayah tengah hingga Selatan kabupaten tersebut agar penanganan cepat dan tepat.

"Setelah kami tinjau, gedung isolasi Parigi sudah memadai dan sejumlah perlengkapan sudah ada salah satunya tempat tidur termasuk instalasi pembuangan air limbah juga sudah di bangun," ungkap Badrun.

Selain penyiapan gedung perawatan, sejauh ini Pemkab Parigi Moutong juga telah menjalankan upaya pencegahan dini dengan menempatkan pos-pos pemeriksaan kesehatan di wilayah perbatasan yang melibatkan lintas sektor termasuk personel TNI/Polri.

Guna mendukung kegiatan pencegahan, penanganan dan penanggulangan penyebaran virus corona, pemerintah setempat telah merelokasi anggaran sekitar Rp23 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 sesuai instruksi Bupati Parigi Moutong.

"Upaya pencegahan dapat berjalan baik jika terjalin sinergitas yang baik. Olehnya masyarakat harus mematuhi aturan yang sudah di terapkan pemerintah, untuk sementara tetap berada di rumah jika tidak urusan yang terlalu mendesak serta tetap menjaga kebersihan," demikian Badrun.

Data sementara di rilis tim penanganan COVID-19 Parigi Moutong mencatat 24 orang warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan satu orang berstatus PDP.