Akademisi: Pencairan stimulus perlu dipercepat

id Stimulus UMKM,Akademisi Ekonomi,antarasulteng

Akademisi: Pencairan stimulus perlu dipercepat

Pakar ekonomi Universitas Tadulako Palu Dr Suparman Samsudin (Antara/Adha Nadjemuddin)

Palu (ANTARA) - Akademisi Universitas Tadulako Palu Dr Suparman Samsudin mengatakan pemerintah perlu mempercepat proses pencairan stimulus ekonomi di daerah agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terpapar dampak COVID-19 bisa kembali sehat.

"Langkah-langkah stimulus yang ditetapkan pemerintah itu sudah tepat, sangat cocok dengan kondisi hari ini, tetapi kelihatannya penyerapan di bawah yang lambat," kata Suparman di Palu, Minggu, menanggapi lesunya pasar akibat virus Corona.

Menurut Suparman, stimulus dari pemerintah diharapkan juga bisa kembali menghidupkan daya beli masyarakat yang saat ini sangat lesu.

Dia mengatakan salah satu langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi maka percepatan realisasi stimulus di daerah perlu segera didorong.

"Mekanisme pencairan di daerah harus segera dipercepat," kata pakar ekonomi Universitas Tadulako Palu itu.

Untuk menghidupkan kembali sektor UMKM saat ini pemerintah pusat menganggarkan stimulus sebesar Rp123,46 triliun. Mayoritas dari anggaran tersebut digunakan untuk penempatan dana restrukturisasi kredit UMKM sebesar Rp78,78 triliun.

Menurut Suparman, stimulus untuk mendorong daya beli masyarakat justru sangat dibutuhkan melalui berbagai kebijakan seperti stimulus untuk masyarakat miskin dan petani.

Dia mengatakan jika daya beli masyarakat didorong praktis UMKM kembali bergairah yang saat ini sulit bangkit seperti sedia kala saat Corona belum mewabah.

Suparman mengatakan saat badai krisis melanda Indonesia tahun 1998, sektor UMKM bisa bertahan bahkan menjadi andalan Indonesia, namun berbeda di masa pandemi.

COVID-19 kata dia, justru menghajar UMKM karena dipicu oleh daya beli masyarakat yang rendah.