Satu pasien COVID-19 di Sulteng sembuh, bertambah jadi 234 orang

id Sulteng ,Palu,Sandi

Satu pasien COVID-19 di Sulteng sembuh, bertambah jadi 234 orang

Seorang pedagang menggunakan alat pelindung diri saat kegiatan pasar murah di halaman Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulawesi Tengah di Palu, Senin (29/6/2020). Berbagai kegiatan dengan melibatkan banyak orang mulai digelar di Kota Palu di tengah pandemi COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyebut satu pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh setelah hasil pemeriksaan sampel usap (swab) pasien tersebut menunjukkan negatif COVID-19.



"Satu pasien di Kota Palu yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri dinyatakan telah sembuh sehingga secara kumulatif pasien COVID-19 di Sulteng yang telah sembuh bertambah menjadi 234 orang," katanya di Palu, Senin malam.



Pasien tersebut, lanjutnya, telah diizinkan berkumpul bersama anggota keluarganya dan masyarakat, namun harus  menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.



Haris juga menjelaskan satu orang di Kota Palu terkonfirmasi positif COVID-19 dan saat ini menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura.



Iamenyebutkan secara kumulatif sebanyak 321 orang di Sulteng telah terinfeksi COVID-19, diantaranya 234 orang dinyatakan telah sembuh, 12 orang meninggal dan 75 orang menjalani isolasi secara mandiri.



Selain itu  juga ada 152 sampel usap saat ini dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu.



"Kami berharap kasus COVID-19 di Sulteng  berkurang dan seluruh pasien dapat sembuh seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut " ujarny.



Ia juga mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.