Paris (antarasulteng.com) - Para penyelidik menyimpulkan pesawat Air Algerie yang membawa 116 orang penumpang terbelah ketika terhempas ke daratan, kata pejabat Prancis seperti dikutip Reuters.
Pernyataan itu menepis anggapan pesawat tersebut menjadi korban penyerangan.
"Pesawat rusak seketika saat terhempas jatuh," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve kepada radio RTL mengenai rongsokan pesawat yang membawa 51 warga Prancis dan jatuh di Mali di dekat perbatasan dengan Burkina Faso pada Kamis.
"Kami meyakini pesawat itu jatuh karena alasan yang terkait dengan cuaca, meskipun tidak mengabaikan kemunginan lain," tambah dia.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Frederic Cuviller mengatakan bau bahan bakar yang kuat di lokasi jatuhnya pesawat dan kenyataan bahwa puing-puingnya tersebar dalam jarak yang kecil juga menunjukkan kemungkinan pesawat terjatuh akibat cuaca buruk atau masalah teknis lainnya.
Berita Terkait
InJourney Airports layani 571 ribu penumpang pada puncak arus balik
Rabu, 17 April 2024 9:18 Wib
Garuda Indonesia targetkan tambah delapan pesawat di 2024
Selasa, 2 April 2024 8:12 Wib
Tiga pesawat tujuan Jeddah alihkan pendaratan ke Kualanamu
Senin, 18 Maret 2024 8:28 Wib
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh di Binuang ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:58 Wib
Warga desa Binuang Sabtu pagi kembali mencari pesawat Smart Aviation
Sabtu, 9 Maret 2024 7:21 Wib
Kemenhub imbau pihak maskapai waspada pasca penembakan pesawat di Dekai
Minggu, 18 Februari 2024 5:43 Wib
Kapolda sebut KKB tembak pesawat Asean Air saat mendarat di Beoga
Jumat, 16 Februari 2024 15:33 Wib
Tiga pesawat batal mendarat di Palu dampak cuaca buruk
Rabu, 24 Januari 2024 11:20 Wib