Pemkab Sigi ingatkan warga waspada cuaca esktrem

id cuaca, sigi,pemkab

Pemkab Sigi  ingatkan warga waspada cuaca esktrem

Petugas BMKG sedang memantau perkembanga\n cuaca di wilayah Sulawesi Tengah. (Antara/Anas Masa)

Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, mengingatkan warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi hingga Februari 2021.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, Asrul di Sigi, Rabu mengatakan Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat telah memperingatkan perlunya kewaspadaan tinggi untuk mengantisipasi bencana alam karena puncak fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi mulai Desember 2020-Januari 2021, yang berbarengan dengan musim hujan di Januari-Februari 2021.

Meskipun puncaknya baru terjadi di Desember 2020, kata dia, namun La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi itu sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada Oktober 2020 ini.

Termasuk di sejumlah wilayah di Sulteng,salah satunya Kabupaten Sigi, curah hujan masih tinggi sehingga perlu diwaspadai masyarakat.

Di Sigi banyak sungai dan setiap kali curah hujan meningkat,sering terjadi bencana alam banjir dan longsor.

Sigi, kata dia, daerah paling rawan bencana alam banjir dan longsor.

Dalam kurun tiga tahun terakhir ini telah terjadi beberapa kali banjir bandang di sejumlah wilayah seperti di Kecamatan Kulawi,Dolo Selatan, Dolo dan Gumbasa.

Juga disertai dengan tanah longsor di beberapa titik, termasuk di poros jalan Palu-Kulawi yang selama ini rawan bencana longsor karena struktur tanah labil.

Saat curah hujan meningkat,sering terjadi bencana tanah longsor pada ruas jalan tersebut dan beberapa kali putus total karena badan jalan tertimbun material dan juga ambruk.

Mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrem di wilayah itu, Asrul meminta masyarakat tetap siaga dan segera mengungsi ke tempat aman jika melihat ada tanda-tanda akan terjadi banjir.

Sebab, biasanya sebelum banjir datang, didahului air sungai meningkat dan keruh.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati BMKG Pusat sebelumnya menyebutkan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah, kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan.

Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

Adapun sebanyak 73 persen wilayah di Indonesia sebenarnya sudah memasuki musim hujan pada Oktober-November 2020. Sisanya sebanyak 27 persen, sudah mengalami musim hujan seperti Jawa Barat sejak September 2020, atau bahkan Papua dan Ambon sudah sejak April 2020.