Jakarta (ANTARA) - Kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia pada 20-21 Oktober 2020 diharapkan dapat memberi pesan dan hasil yang bermakna bagi hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
Harapan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi lewat percakapan via telepon, Senin (19/10).
“Menteri Luar Negeri Motegi mengharapkan agar lawatan Perdana Menteri ini akan bermakna sehingga hubungan bilateral (dengan Indonesia, red) yang merupakan mitra strategis akan semakin kokoh,” kata Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, lewat pernyataan tertulis yang diterima Selasa.
Suga memilih Vietnam dan Indonesia sebagai tujuan lawatan luar negeri pertamanya setelah ia ditunjuk menjabat sebagai perdana menteri Jepang menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri karena sakit.
Terkait dengan itu, Retno, merujuk pada sumber yang sama, mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyambut baik kunjungan PM Suga ke Indonesia. Presiden Jokowi, menurut Retno, menantikan pertemuan bilateral Indonesia dan Jepang yang dijadwalkan berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.
PM Suga dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Selasa siang dan tiba di Istana Bogor pada sore hari. PM Suga, yang didampingi istrinya Mariko Suga, rencananya akan menghadiri upacara penyambutan serta mengikuti kegiatan penanaman pohon di Istana Bogor.
PM Suga dan Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri pertemuan bilateral di Istana Bogor pada malam hari.
Dalam lawatannya ke Indonesia, PM Suga juga akan menggelar jumpa pers untuk media dari Indonesia dan Jepang di Jakarta, Rabu.
Di tempat yang sama, Ia kemungkinan juga akan menemui pengusaha jepang dan asosiasi alumni Jepang di Indonesia.
Sebelum bertolak ke Tokyo, Rabu, PM Suga dijadwalkan akan menyempatkan diri mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
