Kadin sebut sektor pertanian Parigi Moutong perlu dikelola profesional

id Kadin, Parigi Moutong, pertanian, Faradiba, sulteng

Kadin sebut sektor pertanian Parigi Moutong  perlu dikelola profesional

Salah satu sentra lahan persawahan di Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyebutkan sektor pertanian di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, perlu dikelola secara profesional.


 


"Sub sektor tanaman pangan dan perkebunan cukup melimpah. Setiap tahun kabupaten ini mengalami surplus beras mencapai 115.000 sampai 125.000 ton. Nah, potensi ini kenapa tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih terarah, selain menjaga ketahanan pangan daerah," kata Ketua Kadin Parigi Moutong Faradiba Zaenong di Parigi, Kamis.


 


Dia menambahkan sejumlah komoditas perkebunan menjadi primadona Parigi Moutong, di antaranya kakao dan kelapa yang kualitasnya sudah teruji.


 


Oleh karena itu, kata dia, pemerintah sebagai mitra petani perlu menyediakan kebutuhan petani dalam mendukung pengembangan produksi pertanian, salah satunya memastikan ketersediaan sarana produksi (Saprodi) seperti pupuk bersubsidi, benih dan obat-obatan.


 


Kadin mendukung program peningkatan produksi pertanian, dengan ikut terlibat bersama pemerintah setempat dalam menyediakan pasar.


 


"Fokus program kami memprioritaskan sektor-sektor produktif mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), IKM hingga sektor pertanian, kelautan dan perikanan lewat kegiatan pemberdayaan," ujar Faradiba.


 


Menurut dia, pengelolaan sumber daya pertanian secara profesional menjadi langkah tepat dalam mendukung peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.


 


Apa lagi saat ini di tengah situasi pandemi COVID-19, lanjut dia, diperlukan kehadiran pemerintah, Kadin dan pemangku kepentingan lainnya untuk membantu petani, pelaku usaha dan menjaga stabilitas perekonomian daerah.


 


"Meskipun petani masih bisa menanam di situasi seperti ini, tetapi di bagian lain seperti pelaku usaha mikro sudah pasti terpukul atas musibah bencana non alam COVID-19," ucapnya.


 


Dia menambahkan, untuk menumbuhkan produksi dan pendapatan, maka salah satu faktor penunjang yakni ketersediaan pasar, selain bahan baku dan peralatan.


 


Termasuk menggandeng Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk menciptakan inovasi yang mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan lewat pemberdayaan.


 


"Melalui jaringan Kadin diharapkan mampu memfasilitasi produk lokal menembus pangsa pasar regional maupun nasional," demikian Faradiba.