WVI distribusi paket perlengkapan keluarga korban gempa di Sulbar

id penanggulangan,bencana,sulbar

WVI distribusi paket perlengkapan keluarga korban gempa di Sulbar

Staf Yayasan Wahana Visi Indonesia saat distribusi paket perlengkapan keluarga bagi warga yang terdampak bencana gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021).(ANTARA/HO-Dok WVI).

WVI mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat yang paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis, gender

Palu (ANTARA) - Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) distribusi ratusan paket perlengkapan keluarga bagi warga yang terdampak bencana gempa bumi di Majene, Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

“Paket perlengkapan keluarga isinya terpal, tali, karung, selimut, sarung, tikar, map plastik, sebanyak 188 paket,” kata Humanitarian and Emergency Affairs Director WVI Margarettha Siregar dalam rilisnya diterima di Palu, Senin malam.

Ia mengatakan pasca bencana gempa yang terjadi Jumat (15/1) dini hari, WVI langsung melakukan respon bekerja sama dengan sejumlah NGO (LSM) lokal.

“Seperti dengan Yayasan Karampung di Mamuju melakukan asesmen dan mendistribusikan paket perlengkapan keluarga, dan di Kabupaten Majene dengan Yayasan Sigap Kerlip yang saat ini masih dalam tahap asesmen,” jelasnya.

Ia mengatakan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, diketahui korban gempa saat ini membutuhkan sembako, makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, terpal, alat berat/ekskavator, alat komunikasi, pelayanan medis, obat-obatan, vitamin, alat pelindung diri, air bersih, juga perlengkapan bayi dan wanita.

“Tenda dan terpal banyak dibutuhkan untuk memberi ruang yang berjarak bagi para pengungsi, mengingat tingginya potensi penyebaran COVID-19,” katanya.

Terkait kondisi pandemi COVID-19, WVI mengutamakan keselamatan warga dan para stafnya saat respon.

“Sebelum melakukan respons bencana, staf yang bertugas wajib rapid antigen dan PCR untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat, tidak sedang karantina dan tidak memiliki keluarga rentan serta menerapkan protokol kesehatan saat melakukan respon di lapangan,” ujarnya.

Ia mengatakan akibat gempa yang terjadi, dari data Badan Penanggulangan Bencana Nasional hingga Senin (18/1), sebanyak 81 orang meninggal dunia, 253 orang luka berat, 679 orang luka ringan, 19.000 orang mengungsi, sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum rusak, termasuk rumah-rumah warga.

“WVI sejak tahun 1998 telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak dan ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan dan WVI mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat yang paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan gender,” tandasnya.