Nelayan Sulteng Pelajari Pengelolaan Koperasi Nelayan Indramayu

id atjo

Nelayan Sulteng Pelajari Pengelolaan Koperasi Nelayan Indramayu

Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo (kedua kanan) memperhatikan campuran kerupuk ikan yang siap dipotong-potong menjadi kerupuk saat meninjau usaha kecil dan menengah kerupuk milik Sunarto (kedua kiri) di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (foto anta

Kami sedang menggodok untuk mengubah KUB-KUB Inkamina ini menjadi koperasi sementara Forum Inkamina yang menjadi wahana komunikasi dan diskusi yang dibentuk sejak 2013 akan menjadi induk koperasi
Indramayu,  (antarasulteng.com) - Sebanyak 10 ketua kelompok usaha bersama (KUB) nelayan Sulawesi Tengah melakukan studi banding ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, selama dua hari untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola kelembagaan nelayan.

Studi banding yang berlangsung dua hari, 3-4 September 2015 ini dipimpin Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo didampingi sejumlah pejabat DKP Sulteng, akademisi Universitas Tadulako Palu dan Ketua Forum Nelayan Inkamina Sulteng Syahrul yang membawahi 48 KUB nelayan penerima bantuan kapal penangkap ikan berkapasitas 30 GT lewat program Inkamina Kementerian KP.

Sasaran utama studi banding ini, kata Hasanuddin Atjo di Indramayu, Jumat, adalah mengenal dari dekat pengelolaan koperasi nelayan di Indramayu yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehubungan dengan rencana DKP Sulteng membentuk koperasi nelayan yang embrionya adalah KUB nelayan Inkamina.

Ia menjelaskan, di Sulteng saat ini terdapat 48 KUB penerima bantuan kapal penangkap ikan bertonase 30 GT yang semuanya sudah operasional dengan produksi yang terus meningkat.

KUB-KUB tersebut, ujarnya, akan terus dibina dan dikembangkan skala ekonomi mereka dengan mengubah status KUB-KUB tersebut menjadi koperasi, sehingga mereka memiliki akses permodalan yang lebih mudah ke bank-bank dan lembaga keuangan lainnya.

"Kami sedang menggodok untuk mengubah KUB-KUB Inkamina ini menjadi koperasi sementara Forum Inkamina yang menjadi wahana komunikasi dan diskusi yang dibentuk sejak 2013 akan menjadi induk koperasi," ujarnya.

Menurut Atjo, yang akan menjadi fokus studi banding kali ini adalah mempelajari lebih mendalam bagaimana pengelolaan kelembagaan koperasi nelayan di Indramayu sehingga bisa berkembang dan mendapat berbagai penghargaan di tingkat daerah dan nasional.

Tim studi banding ini akan mengunjungi Koperasi KPL Mina Sumitra, tempat pelelangan ikan Karansong serta desa Kenanga yang menjadi sentra pengembangan kerupuk berbahan ikan dan udang.

Kepala DKP Kabupaten Indramayu Abdul Rosyid Hakim mengemukakan bahwa kelautan dan perikanan merupakan sektor unggulan Indramayu yang setiap tahun bisa menyumbangkan pendapatan ke kas daerah hampir Rp10 miliar.

Ia juga berbangga bahwa bahwa semua bank di Indramayu telah terlibat dalam pemberian kredit kepada nelayan yang jumlahnya kreditnya telah mencapai ratusan miliar.

"Bahkan ada pejabat Bank Jabar mengaku bahwa setiap hari, separuh waktu kerjanya di kantor Bank Jabar dan separuh lainnya di kantor Kelautan dan Perikanan serta tempat-tempat usaha nelayan. Ini karena saking banyaknya kredit Bank Jabar yang mengalir ke nelayan Indramayu," ujar.