Sulteng jajaki kerja sama dengan Tiongkok kembangkan pertanian kedelai

id m ridha saleh,gubernur sulteng ,rusdy mastura,tenaga ahli gubernur sulteng,kedelai sulteng

Sulteng  jajaki kerja sama dengan Tiongkok kembangkan pertanian kedelai

Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh (kedua dari kanan) rapat bersama Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta. ANTARA/HO- Setda Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berupaya mempercepat implementasi dari kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok dalam hal pengembangan kedelai di wilayah Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Saat ini kami sedang siapkan nota kesepahaman (MoU), karena kesepakatan harus berbahasa Tiongkok itu sedang kami siapkan," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, di Palu, Sabtu.

Ridha menargetkan pada  Oktober MoU tersebut telah ditandatangani oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Pemerintah Tiongkok. Setelah penandatanganan nota kesepahaman itu, maka Pemprov Sulteng dan Pemerintah Tiongkok segera mengimpelementasikan kerja sama itu.

Atas kerja sama itu, Pemprov Sulteng berencana mengembangkan kedelai seluas 5.000 hektare berada di Kabupaten Sigi.

"Hanya saja tidak terletak dalam satu kawasan, melainkan berdasarkan spot-spot wilayah," ujar Ridha Saleh yang juga mantan Komisioner KOmnas-HAM.

Dari kerja sama itu, Pemerintah Tiongkok menerapkan pengembangan kedelai berbasis teknologi, serta memfasilitasi benih bibit dan mengasah keterampilan petani untuk pengembangan kedelai berbasis teknologi.

"Kemudian, hasil dari itu akan diolah di wilayah Sulteng, jadi kedelai yang dipanen tidak dikirim keluar daerah untuk diolah," sebutnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura telah membahas rencana pengembangan kedelai bersama Pemerintah Tiongkok yang diwakili oleh Wakil Direktur Departemen Penelitian Kedelai Tiongkok Yang Zhonglu, dan pihak investor Chansun Group, secara virtual.

Ia menginginkan agar kerjasama dan rencana investasi ini segera direalisasikan oleh dua belah pihak. Gubernur menyebut bahwa Sulteng memiliki banyak daerah potensial pengembangan kedelai.

Gubernur juga mengemukakan bahwa Pemprov Sulteng mengintervensi langsung infastruktur untuk menunjang investasi tersebut.