Wapres: Industri Halal Berpera (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan industri halal memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian nasional.
"Hal tersebut terlihat dengan banyaknya negara di dunia yang fokus untuk mengembangkan industri halal termasuk negara-negara yang memiliki populasi muslim yang relatif sedikit seperti Brazil, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok," kata Ma'ruf Amin dalam pembukaan Indonesia Sharia Economics Festival (ISEF) 2021 yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Karena itu, pemerintah pun terus berupaya meningkatkan peran industri halal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah antara lain menerbitkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2014 sebagai rencana induk atau arah strategis pengembangan keuangan syariah di Indonesia.
Pemerintah juga memperkuat lembaga ekonomi dan keuangan syariah, dengan mengubahnya menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) melalui Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 dimana Presiden berperan sebagai ketua dan Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua sekaligus Ketua Harian KNEKS.
"Kemenperin telah mengeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang tata cara memperoleh surat keterangan dalam rangka pembentukan kawasan industri halal, yang merupakan langkah awal pembentukan kawasan industri halal di Indonesia," ucapnya.
Selanjutnya, pemerintah akan terus membuat terobosan untuk menunjang perkembangan industri halal, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan dan program seperti kodifikasi produk halal, sertifikasi halal, pemberian insentif untuk kawasan industri halal, dukungan pembiayaan syariah, pembentukan ekosistem industri produk halal, peningkatan literasi dan inklusi, digitalisasi usaha syariah, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia berbasis ekonomi dan keuangan syariah.
Untuk mendukung riset dan perkembangan industri halal, menurut Ma'ruf, KNEKS bersama BRIN telah membuat program Kerangka Riset Nasional, yang diharapkan mendorong inovasi dalam penciptaan produk dan jasa syariah berdaya saing tinggi serta berkelanjutan.
"Akselerasi industri halal perlu didukung keterlibatan aktif konsumen yang memerlukan adanya upaya untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat. Dengan ini diharapkan penggunaan produk halal akan meningkat," imbuhnya.
Berita Terkait
DjPb mencatat ekspor Sulteng triwulan satu 2024 capai 67 miliar dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 22:11 Wib
Kemenperin buka Jalur Penerimaan Vokasi Industri tahap kelima
Kamis, 2 Mei 2024 14:09 Wib
Menperin: PMI manufaktur Indonesia ekspansif 32 bulan beruntun
Kamis, 2 Mei 2024 12:54 Wib
Kinerja sektor keuangan di Sulteng tumbuh positif Februari 2024
Selasa, 30 April 2024 15:29 Wib
Indonesia bahas langkah kurangi emisi karbon di Hannover Messe 2024
Kamis, 25 April 2024 9:37 Wib
Kawasan industri nikel IMIP di Morowali miliki pekerja dari 1.952 kampus
Senin, 15 April 2024 12:23 Wib
Garuda Indonesia targetkan tambah delapan pesawat di 2024
Selasa, 2 April 2024 8:12 Wib
APPMI: Industri fesyen bisa berikan nilai tambah pada produk kerajinan
Rabu, 27 Maret 2024 15:54 Wib