Pembelajaran tatap muka di Palu diharapkan mulai longgar tahun 2022

id Sulteng,Sandi,Dprd ,Dprd palu,Ppkm

Pembelajaran tatap muka di Palu  diharapkan mulai longgar tahun 2022

Sejumlah murid penyintas bencana likuifaksi mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perdana di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10/2021) ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rizal berharap pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah itu dapat dilonggarkan mulai tahun 2022.

"Pertama kita melihat perkembangan pandemi COVID-19 di Kota Palu dulu. Kalau kekebalan kelompok terhadap paparan COVID-19 sudah makin tinggi ditambah kebijakan pemerintah pusat yang sudah membolehkan PTM dilonggarkan maka kita mesti memikirkan mekanisme pelanggaran PTM sebelum diterapkan," katanya di Palu, Jumat.

Pelonggaran tersebut adalah pelanggaran dalam aspek jumlah peserta didik yang mengikuti PTM hingga durasi PTM tiap pertemuan yang dapat mulai diperpanjang hingga dapat kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.

Untuk saat ini, Rizal meminta semua pihak termasuk masyarakat agar mempertahankan kondisi pandemi COVID-19 di Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu yang terus melandai dan angka kasus warga terpapar COVID-19 yang sangat kecil.

"Pengawasan agar protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 tetap dilaksanakan secara ketat jangan sampai kendor dan jangan lalai," ujarnya.

Termasuk disiplin menerapkan prokes di lingkungan sekolah oleh peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan jangan sampai kendor agar kasus COVID-19 di Palu tidak kembali naik apalagi sampai terkena dampak ancaman gelombang ke tiga COVID-19 jelang Natal dan tahun baru yang sedang menghantui.

Berdasarkan data Pusat Data dan Infornasi Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah, secara kumulatif 9.368 orang di Kota Palu telah terpapar COVID-19.

Dari 9.368 orang tersebut, 9.139 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh, 226 orang meninggal dunia dan sisanya masih menjalani karantina agar secepatnya dapat sembuh.