Dinkes Palu sebut edukasi prokes masih menjadi prioritas

id Dinkespalu, Rochmat, surveilans, Pemkotpalu, prokes, COVID-19, Sulteng, pandemi, corona

Dinkes Palu  sebut edukasi prokes masih menjadi prioritas

Sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan menyapu di salah satu ruang publik di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (12/8/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan edukasi protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat masih menjadi prioritas karena pandemi COVID-19 belum usai.
 
"Meskipun Kota Palu berada di zona pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, prokes wajib dipatuhi karena situasi belum normal," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin yang ditemui di Palu, Kamis.
 
Ia mengemukakan Pemkot Palu tidak henti-hentinya menyosialisasikan dan mengedukasi warga agar senantiasa mematuhi anjuran pemerintah dengan pola 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas), baik dilakukan melalui iklan maupun turun langsung ke lapangan melibatkan petugas Puskesmas maupun satuan tugas di tingkat kecamatan maupun kelurahan.
 
Oleh karena itu warga diminta tidak terlena dengan status level 2 yang ditetapkan pemerintah pusat, sebab COVID-19 kapan saja bisa menular jika tidak dilakukan pencegahan.
 
"Bentuk pencegahan dimulai dari diri masing-masing individu. Apapun mutasi varian baru COVID-19, prokes masih menjadi metode yang efektif untuk mencegah ditambah dengan vaksinasi," ucap Rochmat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palu, Rochmat Jasin. ANTARA/Moh Ridwan

Menurut dia, meskipun ke depan COVID-19 bukan lagi berstatus pandemi, prokes tetap berjalan sebagai adaptasi kebiasaan baru di tengah kehidupan sosial.
 
Selan prokes, ia juga menyarankan warga tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan agar nutrisi dalam tubuh terpenuhi dengan baik sehingga terbentuk anti bodi yang kuat.
 
"Untuk memperoleh anti bodi yang bagus tentu tubuh harus fit. Tubuh fit diperoleh dari nutrisi, agar ketahanan anti bodi lebih baik, maka vaksinasi pun penting guna meminimalisir penularan. Ini bentuk pencegahan yang perlu dilakukan," kata Rochmat menuturkan.
 
Ia menambahkan penularan COVID-19 harus tetap diwaspadai, namun kewaspadaan itu jangan sampai menimbulkan kecemasan berlebihan, hal ini justru akan merugikan diri sendiri sekaligus melemahkan daya tahan tubuh.
 
"Artinya, sambil beraktivitas, kita tepat menjaga diri. Bila terjadi demam, segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan atau dokter," demikian Rochmat.