Anggota DPRD Matra Marah Saat Sidak RSUD

id dprd

Kami melakukan sidak ke RSUD untuk meminta klarifikasi terkait kasus meninggalnya Aqifa Putri yang diduga ada malpraktek. Namun tak satu pun petugas RSUD yang menghiraukannya
Matra, Sulbar, (antarasulteng.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, marah besar saat melakukan sidak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di daerah itu.

"Kami melakukan sidak ke RSUD untuk meminta klarifikasi terkait kasus meninggalnya Aqifa Putri yang diduga ada malpraktek. Namun tak satu pun petugas RSUD yang menghiraukannya," kata Anggota Komisi I DPRD Matra, Ikram Ibrahim seraya menggebrak meja perawat di RSUD Matra, Kamis.

Kedatangan legislator ini naik pitam karena tidak digubris dan bahkan merasa di pimpong oleh pegawai di RSUD Matra.

Tidak puas dengan mengebrak meja, sejumlah ruangan pegawaipun disisir untuk mencari pihak manajemen RSUD untuk mengklarifikasi terkait adanya dugaan malpraktek yang dilakukan dokter di rumah sakit tersebut.

Anggota DPRD tersebut juga terlibat adu mulut dengan salah seorang pegawai rumah sakit yang meminta dirinya untuk tetap tenang. Akan tetapi, anggota DPRD tersebut tetap emosi dan meminta pihak RSUD menjelaskan kronologis kejadian meninggalnya Aqifa bocah 11 bulan yang diduga meninggal karena malpraktek.

Sambil berteriak di depan ruangan Direktur RSUD Ako, anggota DPRD tersebut juga marah kepada sejumlah petugas yang ada di ruangan KTU.

"Tidak usah jadi pegawai kalau tidak mau melayani rakyat, bikin habis uang negara saja kalian ini, ucapnya dengan nada kesal.

Tak lama kemudian  beberapa pejabat RSUD Ako pun menemuinya termasuk dokter yang menangani Aqifa dan ketua komite medik RSUD setempat.

Ikram Ibrahim mengatakan, dengan pelayanan publik yang seperti ini RSUD Ako sudah jelas sangat mengecewakan, dan terlihat terkesan sangat lambat.

"Makanya tadi saya emosi kerena dipimpong kiri kanan seakan-akan diabaikan oleh perawat. Hal ini perlu di evaluasi terkait manajemen rumah sakit ini," ujar Ikram.