Dinkes Palu intervensi gizi spesifik ibu hamil cegah ketengkesan

id Stunting, kekerdilan, dinkespalu, ibu hamil, Indrawati, Pemkotpalu, Sulteng

Dinkes Palu intervensi gizi spesifik ibu hamil  cegah ketengkesan

Ilustrasi- Pemeriksaan kandungan ibu hamil. ANTARA

Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah mengintervensi pemberian asupan gizi secara spesifik kepada ibu hamil, sebagai upaya mencegah risiko kelahiran bayi dalam kondisi tengkes akibat gizi kurang.
 
"Pencegahan kekerdilan tidak cukup saat 1.000 hari pertama kehidupan, prapersalinan juga menjadi bagian penting untuk mencegah," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Palu Indrawati saat dihubungi di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan dinas kesehatan sebagai salah satu instansi pengampu telah melaksanakan arahan aksi konvergensi penanganan ketengkesan melalui pemenuhan gizi bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik, hingga memperhatikan pola makan balita.

Oleh karena itu, kata dia, kecukupan gizi dan pemberian vitamin kepada anak maupun ibu hamil adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga dalam mewujudkan bebas ketengkesan perlu dilaksanakan secara simultan.

Pada intervensi gizi spesifik dua bulan terakhir, katanya, dinas kesehatan setempat menemukan 10 balita yang berpotensi mengalami gizi kurang.

Atas temuan itu, menurut dia, selanjutnya penanganan dari sektor kesehatan dilakukan dengan pemberian bantuan makanan tambahan (BMT) lewat posyandu.
 
"10 balita terindikasi kekerdilan sedang dilakukan intervensi dan pemantauan secara berkala oleh tim kesehatan dan memastikan gizi balita-balita tersebut bisa kembali normal," ucap Indrawati.
 
ke depan, aksi konvergensi di sektor kesehatan dan dinas teknis terkait akan menggandeng Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Palu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon pengantin.
 
Selanjutnya, juga akan dilakukan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas serta menghadapi persiapan pemberian ASI eksklusif hingga pemulihan alat reproduksi.
 
Selain itu, katanya, dinas kesehatan juga mendorong gerakan masyarakat hidup sehat (germas) disertai makan buah-buahan, lalu membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), lewat masing-masing puskesmas di kelurahan.
 
"Kami juga memasifkan kampanye gizi seimbang berkolaborasi dengan TP-PKK dan kader, lalu membuka pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah bagi balita dan ibu hamil yang tidak ke posyandu maupun ke puskesmas," kata Indrawati.