Kota Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu mengimbau pemudik pada arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah untuk menghindari perjalanan malam hari.
Menurut Kepala BMKG stasiun Meteorologi Palu Nur Alim, potensi cuaca buruk, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bisa terjadi pada malam hari.
"Usahakan mudik berangkat siang, karena di malam hari potensi hujan ringan dan jarak pandang terbatas," katanya saat ditemui di Palu, Kamis.
Nur Alim mengatakan dalam memberikan rasa aman kepada warga yang melakukan mudik hingga kembali (arus balik) BMKG telah berkoordinasi bersama pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memberikan perkembangan cuaca terkini.
"Kami berkolaborasi bersama pemda, dengan memberikan dukungan update data dan informasi tentang cuaca dan iklim di wilayah yang berpotensi," paparnya.
BMKG juga menyarankan dan merekomendasikan kepada sejumlah instansi terkait untuk melakukan pengecekan lokasi yang dianggap terjadinya bencana, seperti banjir dan tanah longsor sebagai langkah mitigasi.
"Kami menyarankan BPBD, Tagana, Babinsa, Polsek, SAR, PMI, relawan forum resiko pengurangan bencana, untuk menyiapkan langkah penanganan sebagai langkah tindakan dini. Kami juga memastikan bahwa seluruh peralatan dan sistem beroperasi dengan baik serta memberikan data yang valid," tambahnya.
Berita Terkait
BMKG prakirakan mayoritas kota besar turun hujan ringan hingga lebat
Senin, 6 Mei 2024 6:58 Wib
Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan diguyur hujan sedang-lebat pada Sabtu
Sabtu, 4 Mei 2024 9:03 Wib
BMKG imbau warga Sulteng gunakan masker untuk hindari dampak abu vulkanik
Rabu, 1 Mei 2024 21:43 Wib
Dampak erupsi Gunung Ruang di Palu
Rabu, 1 Mei 2024 19:52 Wib
Potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 10:06 Wib
Dua kecamatan di Parigi Moutong terendam banjir
Selasa, 30 April 2024 13:06 Wib
Mayoritas kota besar di Indonesia turun hujan ringan hingga lebat
Minggu, 28 April 2024 11:54 Wib
BMKG sebut sisinfo hidrometeorologi Indonesia layak dicontoh WWF
Rabu, 24 April 2024 9:03 Wib