Pemkab Parigi Moutong periksa kesehatan 32 hewan kurban yang terhimpun

id Idul Adha, kurban, hewan kurban, sapi, kambing, pemkabparimo, Sulteng, kesra,Pemkab Parigi Moutong,periksa kesehatan 32

Pemkab Parigi Moutong  periksa kesehatan 32 hewan kurban yang terhimpun

Ilustrasi - Peternak menunggui pembeli sapi untuk kurban di Desa Kalukubula, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (6/7/2022). ANTARA/Basri Marzuki

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan 32 ekor hewan kurban yang sudah terhimpun pada Jumat, 8 Juli 2022 untuk memastikan layak dijadikan kurban pada lebaran Idul Adha 1443 Hijriah.
 
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban melibatkan tim dokter hewan Dinas Peternakan Parigi Moutong," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Parigi Moutong Mahfuz di Parigi, Kamis.
 
Ia menjelaskan, hewan kurban yang berhasil dihimpun dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Parigi Moutong, yakni sapi dan kambing.
 
Oleh karena itu, sebelum disembelih maka perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan sebagai syarat pelaksanaan kurban, sekaligus memastikan ternak dikurbankan tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) supaya aman dikonsumsi.
 
"Kami berharap hewan kurban yang sudah dihimpun semuanya sehat dan layak disembelih," ujar Mahfuz.
 
Menurut data pemerintah setempat, dari 32 ekor hewan kurban disiapkan, lima diantaranya kambing dan sisanya sapi.
 
"Bupati menyiapkan dua ekor sapi, wakil bupati satu ekor sapi," ucap Mahfuz.
 
Ia mengemukakan, tidak menutup kemungkinan empat hari menjelang Idul Adha jumlah hewan kurban bertambah, meskipun 23 instansi di lingkungan pemerintah tersebut sudah menyumbangkan hewan kurban, termasuk lembaga legislatif dan Kantor Kementerian Agama setempat juga berpartisipasi.
 
Rencananya, pemotongan hewan kurban dilaksanakan setelah shalat id, dan pengelolaan kurban tidak terpusat di satu tempat, karena sebagian instansi mengelola sendiri kurban mereka.
 
"Nantinya daging kurban diberikan kepada masyarakat kurang mampu, suku terasing di Kecamatan Siniu, hingga mualaf di Desa Gangga, Kecamatan Parigi Selatan dan sejumlah pesantren," demikian Mahfuz.