Pemkot Palu ingatkan pegawai disiplin bekerja demi pelayanan publik

id Pemkotpalu, walikotapalu, Hadianto Rasyid, reformasi birokrasi, ASN, Sulteng

Pemkot Palu ingatkan pegawai disiplin bekerja demi pelayanan publik

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN di lingkungan pemerintah daerah setempat menjaga kedisiplinan kerja demi meningkatkan pelayanan terhadap publik.
 
"Pemerintah harus hadir saat masyarakat membutuhkan sebagai bentuk perhatian, maka pelayanan pubik salah satu tolak ukur kinerja pemerintah daerah guna penguatan reformasi birokrasi sebagai salah satu program prioritas pemerintah setempat," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan, upaya pembinaan pegawai dilakukannya salah satunya lewat disiplin kerja, kehadiran tepat waktu di tempat kerja dibuktikan dengan absensi dan secara periodik dilakukan evaluasi oleh masing-masing pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian laporan diteruskan kepada wali kota.
 
Dari proses itu, katanya, menghasilkan karakter pegawai yang bertanggung jawab atas tugas diberikan, sekaligus memelihara memelihara jiwa korsa guna mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada masyarakat, serta meningkatkan kemampuan, dan keteladanan sebagai seorang aparatur. 
 
"Pembinaan akan bermuara pada etos kerja dalam mewujudkan ASN yang berkualitas, memiliki wawasan kebangsaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ucap Hadianto. 
 
Ia memaparkan, pembinaan perangkat di daerah sejalan dengan nawa cita pemerintah pusat dengan melakukan perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan, guna menciptakan birokrasi yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN.
 
Menurut dia, nilai dasar atau budaya kerja berakhlak diharapkan menjadi pondasi dalam mewujudkan visi dan misi Pemkot Palu.
 
"Pada konteks pelaksanaan reformasi birokrasi sebagai upaya pembangunan budaya kerja berakhlak, kemudian menjadi aspek utama penguatan manajemen perubahan," demikian Hadianto.