Washington (ANTARA) - Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat memperkuat kemampuan penangkalan serangan militer jangka panjang Korsel, yang menegaskan lagi komitmen AS guna mengerahkan aset-aset strategisnya ke Korsel.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan AS Brigjen Pat Ryder setelah kedua negara menggelar simulasi perang bersama dalam Deterrence Strategy Committee Table-Top Exercise (DSC TTX) guna meningkatkan kemampuan penangkalan serangan militer (deterrence) kedua negara dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.
Deterrence adalah istilah militer yang terutama berkaitan dengan skenario perang nuklir, yang merupakan strategi militer di mana satu kekuatan menggunakan ancaman pembalasan secara efektif guna mencegah serangan dari kekuatan yang dianggap musuh.
"Kami berhasil menyelenggarakan diskusi berkaitan dengan berbagai pendekatan dalam bentuk deterrence aliansi ini dan bentuk balasan jika dihadapkan pada kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara yang terus meningkat," kata Ryder, merujuk simulasi perang yang diadakan di Washington pekan lalu.
"Setelah menggelar simulasi itu kedua belah pihak menyepakati perlunya terus memperkuat upaya deterrence yang diperluas, termasuk lewat mekanisme konsultatif yang kuat dalam komunikasi krisis, selain juga berbagi informasi, dan perencanaan serta pelaksanaan bersama," ujarnya.
Namun, Ryder mengaku tak bisa menyampaikan apa-apa ketika ditanya soal rencana berikutnya.
Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat Cho Tae-yong sehari sebelumnya mengatakan kedua negara sudah sepakat bahwa dalam waktu dekat akan menggelar latihan lanjutan.
Ryder menolak berkomentar ketika ditanyai apakah AS berencana mengerahkan aset-aset militer strategisnya ke Korea Selatan setelah uji coba rudal Korea Utara yang jumlahnya mencapai rekor.
Namun, dia menyoroti komitmen keamanan yang disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat melawat Korea Selatan akhir bulan lalu.
Menurut Ryder, saat itu Austin menyatakan AS akan mengerahkan aset-aset pertahanan strategisnya ke kawasan ini dan Korea Selatan sebagai dukungan untuk upaya deterrence yang diperluas.
"Tetapi saya tak punya hal khusus yang bisa disampaikan," sambung Ryder.
Tahun lalu Korea Utara meluncurkan 69 rudal balistik yang merupakan jumlah rudal balistik terbanyak yang ditembakkan dalam satu tahun. Rekor tahunan sebelumnya adalah 25 rudal.
Sumber: Yonhap-OANA
Berita Terkait
Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan pada babak pertama
Jumat, 26 April 2024 1:47 Wib
STY tidak usung misi tertentu jelang lawan Korea Selatan
Rabu, 24 April 2024 7:02 Wib
Polres Sigi salurkan air bersih untuk warga di Desa Sambo dan Balongga
Selasa, 23 April 2024 18:56 Wib
Pemkab Sigi salurkan bantuan pangan tangani stunting di Kecamatan Dolo Selatan
Senin, 22 April 2024 14:38 Wib
Ketum PSSI puji kerja keras timnas yang lolos ke 8 besar Piala Asia U-23
Senin, 22 April 2024 7:27 Wib
Pemkab-Sigi lakukan langkah menangani kerusakan sawah akibat banjir
Sabtu, 20 April 2024 21:22 Wib
Pemkab Sigi data kerusakan lahan sawah akibat banjir bandang di Dolo Selatan
Sabtu, 20 April 2024 9:48 Wib
Jajaran Polres Sigi bantu bersihkan rumah warga terdampak banjir bandang
Kamis, 18 April 2024 18:09 Wib