Melirik budidaya ikan kerapu di Lutungan

id tolitoli

Melirik budidaya ikan kerapu di Lutungan

Ikan kerapu (Antarasulteng.com/istimewa)

ikan karapu merupakan ikan kwalitas ekspor yang di luar negeri harga jualnya mencapai Rp175.000/kg
Tolitoli (antarasulteng.com) - Setelah menempu perjalanan 20 menit dari Pelabuhan Dedek, Kota Tolitoli, Jumat (26/8), saya dan rombongan tiba di Pulau Lutungan, Kelurahan Nalu, Kecamatan Baolan.

Barisan bukit yang dipenuhi pepohonan hijau berpadu dengan aktivitas motor laut dan jejeran perahu nelayan tradisional menyambut kedatangan kami.

Dari jajauhan tampak Anto (55), Ketua Kelompok Budidaya Ikan Kerapu sibuk mempersiapkan kotak gabus dan perlengkapan lainnya bersama beberapa orang personelnya. Sebentar lagi mereka akan melakukan panen hasil karamba jaring gantung yang terhampar di sekitar pulau Lutungan.

Kapal motor mini yang kami gunakan pun sandar tepat di salah satu sisi keramba yang lantai dasarnya berbahan plastik berwarna kuning itu.

Setelah seluruh perlengkapan panen disiapkan, empat anggota kelompok nelayan kemudian menarik tali yang berada di empat sisi salah satu keramba.

Sementara istri dan anak setiap anggota kelompok sibuk menyiapkan kotak gabus berisi es batu. Satu persatu ikan hasil panenpun dimasukkan ke dalam gabus. Satu ekor ikan beratnya mencapai 2 hingga 5 kg.

Dalam masa panen kali ini karamba memproduksi ikan sekitar 600 Kg. Setiap kilonya dihargai Rp75.000. Sesuai dengan jadwal, harusnya ikan dipanen kurun enam bulan sekali, namun karena kurangnya pembeli, maka panen kali ini dilakukan satu tahun setelah masa pelepasan bibit.

Seperti halnya pulau lainnya di Tolitoli, Kabetan dan Simatang, anggota kelompok keramba Pulau Lutungan juga mendapatkan suplai bibit ikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Tolitoli.

"Bibit ikan dan bahan pembuatan keramba kami peroleh dari bantuan pemerintah. Karapu yang kami pelihara merupakan hasil perkawinan ikan jenis kerapu tiku dan kerapu macan," tutur Anto yang ditemui di lokasi.

Sebenarnya ikan kerapu merupakan ikan kwalitas ekspor yang di luar negeri harga jualnya cukup tinggi mencapai Rp175.000/Kg, namun nelayan mengaku masih sulit menembus pasar ekspor.

"Pemerintah tengah mengupayakan mencari peluang pasar ekspor untuk nelayan, namun hasilnya belum maksimal, semoga di tahun mendatang pemerintah mendapat titik terang dari upaya tersebut," kata Hardiyan Saad Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tolitoli.

Usai melakukan panen, warga kemudian mengolah beberapa ekor ikan hasil panen untuk dijadikan santap siang bersama kami.

Aroma bumbu rica-rica yang membalut ikan di atas pembakaran sontak menggugah selera makan kami. Sementara beberapa ekor ikan lainnya dimasak kuah asam.

Ikanpun siap disajikan di meja makan, rasa ikan kerapu yang khas membuat saya dan anggota rombongan enggan meninggalkan meja makan di atas pondok karamba.

Jika anda ngelancong ke Tolitoli jangan lupa mampir dan mencicipi ikan segar di atas keramba jaring apung Pulau Lutungan, pasti anda ketagihan untuk mengulang perjalanan itu.