Kemendikbud: Sulteng Bukan Daerah Padat Buta Aksara

id tutwuri

Kemendikbud: Sulteng Bukan Daerah Padat Buta Aksara

Sulawesi Tengah telah keluar dari buta aksara, setelah menggenjot program-program pemerintah dalam penuntasan buta aksara
Palu,  (antarasulteng.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah tidak termasuk dalam daerah yang padat dengan jumlah buta aksara di Indonesia.

Direktur Keaksaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini dan Pendidkan Masyarakat Kemendikbud, Herman Syamsuddin, di Palu, Selasa, menyatakan Sulteng telah keluar dari angka padat buta aksara atas hasil-hasil pemberantasan buta aksara yang telah dicapai.

"Sulawesi Tengah telah keluar dari buta aksara, setelah menggenjot program-program pemerintah dalam penuntasan buta aksara," ungkap Herman Syamsuddin pada pembukaan rangkaian acara peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Provinsi Sulteng.

Menurut Herman, berdasarkan data yang dimiliki oleh pihaknya sejak lima tahun terakhir, Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Longki Djanggola telah berhasil melaskanakan program penuntasan buta akasara.

Sebelumnya, sebut dia, Sulawesi Tengah termasuk sebagai salah satu daerah di Indonesia yang padat buta aksara, dimana masih banyak masyarakat di provinsi tersebut yang belum dapat membaca dan mengenal huruf dan bahasa Indonesia.

Namun, akui dia, lima terakhir Sulteng mampu keluar dari hal itu, dengan mendorong semua pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota untuk menggenjot penuntasan buta aksara lewat progra-program yang sinergis dan intens.

"Sebelumnya Sulawesi Tengah termasuk sebagai daerah yang rawan dan padat buta aksara, bahkan berdasarkan data Kemendikbud menyebutkan bahwa Sulteng daerah yang parah dengan hal itu opada beberapoa tahun lalu," ujarnya tanpa menyebut angka-angka.

Dia mengutarakan atas prestasi tersebut Kementerian Pendidikan menunjuk Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah peringatan hari keaksaraan pada 19 Oktober 2016.

Peringatan itu, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pemerintah Sulawesi Tengah untuk terus mengajak masyarakat untuk membaca dan menulis lewat program-program produktif.

"Kami sangat berharap Sulawesi Tengah terus mendorong kegiatan-kegiatan dan program di bidang pendidikan dengan mengajak masyarakat untuk membaca," sebutnya.