Kanwil Kemenkumham Sulteng lakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan

id Kanwil Kemenkumham Sulteng ,Warga binaan,Pemeriksaan kesehatan ,Cegah tuberkulosis

Kanwil Kemenkumham Sulteng lakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WPB) di Lapas Palu, Sabtu (16/9/2023). (FOTO ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WPB) yang dipindahkan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Palu ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palu.
 
"Kami telah memindahkan warga binaan dari Rutan ke Lapas, dan mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan screening Tuberkulosis (TB) guna mengetahui kondisi kesehatan serta sebagai deteksi dini Tuberkulosis," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sulteng Ricky Dwi Biantoro di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan hal tersebut sebagai langkah antisipasi agar seluruh warga binaan dalam keadaan sehat dan tidak terjadi penularan di dalam Lapas.

Pemeriksaan juga bertujuan apabila ada warga binaan yang terdeteksi mengidap TB bisa ditemukan sejak dini sehingga dapat segera diobati.
 
Menurut dia, pemeriksaan ini menjadi salah satu bentuk layanan prima di bidang kesehatan, khususnya ditujukan bagi penghuni baru dan warga binaan yang beresiko tertular TB.
 
"Dalam hal ini, sebanyak 75 orang yang dilakukan pemeriksaan kesehatan dan masih akan dilakukan kepada warga binaan yang akan dipindahkan berikutnya," kata dia.
 
Kanwil Kemenkumham Sulteng memindahkan sebanyak 150 orang narapidana dari Rutan Palu ke Lapas Palu pada Jumat malam (15/9) dikarenakan kondisi Rutan yang telah mengalami over atau kelebihan kapasitas.
 
Jumlah warga binaan yang ada di Rutan Palu sebanyak 455 orang atau melebihi kapasitas yang seharusnya hanya bisa menampung 250 orang.
 
"Tadi malam baru sebanyak 75 orang, dan mungkin sisanya akan kami pindahkan lagi sebanyak 75 orang," demikian Ricki Dwi Biantoro.