Kenaikan BBM nonsubsidi tidak pengaruh di Sulteng

id bbm

Kenaikan BBM nonsubsidi tidak pengaruh di Sulteng

Situasi pengisian BBM di SPBU 74.94205 Jalan Diponegoro Palu Barat terlihat lengang. (Antarasulteng/Moh. Ridwan)

Saat ini penjualan BBM nonsubsidi di Sulteng tetap normal dan stok pun dalam kondisi mencukupi
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Kenaikan bahan bakar minyak nonsubsidi oleh pemerintah sejak 20 Januari 2018 tidak mengganggu distribusi penjualan ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Sulawesi Tengah.

"Saat ini penjualan BBM nonsubsidi di Sulteng tetap normal dan stok pun dalam kondisi mencukupi," kata Sales Eksekutif Pertamina Sulawesi Tengah, Fandi Ivan Nugroho di Palu, Kamis.

Dia mengatakan kenaikan BBM per 20 Januari 2018 itu hampir tidak terasa di masyarakat Sulawesi Tengah.

Kenaikan harga BBM tersebut yakni pertalite harga sebelumnya Rp7.700/liter kini naik menjadi Rp7.800/liter, sedangkan BBM jenis pertamax Rp8.800/liter kini naik menjadi Rp8.900/liter.

Fandi mengatakan kenaikan BBM tersebut dipicu oleh naiknya harga minyak dunia sehingga berdampak pada kenaikan harga minyak dalam negeri.

"Harga minyak saat ini sedang naik. Kenaikan harga minyak ini hanya berdampak pada minyak nonsubsidi," katanya.

Dia menjelaskan bahwa kenaikan BBM di seluruh Indonesia sesuai yang tertera di laman resmi Pertamina.

Fandi mengatakan BBM jenis nonsubsidi diantaranya, pertalite, pertamax dan pertamax turbo mengalami kenaikan harga mengikuti harga minyak dunia dan pergerakan nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat.

Sementara itu, salah satu pengelolah SPBU unit Kampal, Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Aswad mengatakan kenaikan BBM nonsubsdi di wilayahnya tidak menganggu sirkulasi penjualan.

Bahkan stok BBM yang disalurkan Pertamina dari Depo Pertamina Donggala tetap lancar seperti biasanya.

"Ini tidak menganggu penjualan. Masyarakat sebagai konsumen tidak merasa terganggu dengan kenaikan BBM ini, kenaikanya juga tidak terlalu berpengaruh hanya naik Rp100," katanya.