Seluruh SMA/SMK di Sulteng ikut UNBK

id lahace

Seluruh SMA/SMK di Sulteng ikut UNBK

Kepala Dikbud Sulteng, Irwan Lahace (ist)

Alhamdulillah, semua SMA/MA dan SMK se Sulteng akhirnya bisa mengikuti UNBK..
Palu,  (Antara) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Irwan Lahace mengatakan seluruh SMA dan SMK se provinsi itu telah berhasil mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer pekan ini.

"Awalnya banyak yang ragu kalau Sulteng itu tidak bisa ikut UNBK 100 persen. Tapi Alhamdulillah, semua SMA/MA dan SMK se Sulteng akhirnya bisa mengikuti UNBK," katanya di Palu, Jumat.

Menurut Irwan, inilah salah satu kado dari dunia pendidikan pada hari jadi Sulteng ke-54 tahun, 13 April 2018 yang diperingati dalam sebuah upacara di Kantor Gubernur, Jumat.

Dia mengatakan selama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung, hanya satu sekolah yang sempat tertunda pelaksanaannya yakni SMA Petasia, Morowali Utara, sehingga sekolah tersebut melaksanakan UNBK pada malam hari.

Irwan mengatakan gangguan tersebut terjadi pada jaringan internet sehingga menunggu jaringan normal baru UNBK bisa berlangsung.

"Ini bedanya dengan ujian tertulis. Kalau UNBK itu tidak bisa ditunda," katanya.

Mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah itu mengatakan semula beberapa pihak tidak yakin jika Sulawesi Tengah mampu melaksanakan 100 persen UNBK karena mengingat sebagian sekolah terdapat di pulau.

"Nyatanya bisa. Sekolah yang di pulau, melaksanakan UNBK di darat sehingga tidak ada siswa yang tidak ikut UNBK," katanya.

Dia mengatakan salah satu SMA di Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Unauna sebelumnya sudah diprediksi tidak bisa mengikuti UNBK karena tidak jaringan internet. Tetapi berkat upaya bersama Dinas Pendidikan dan sekolah yang bersangkutan akhirnya UNBK dilaksanakan di Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Unauna.

"Malah siswanya senang karena mereka juga bisa keluar daerah mengikuti ujian," katanya.

Menurut Irwan biaya yang dikeluarkan untuk memobilisasi puluhan siswa tersebut tidak seberapa dibanding mengongkosi ujian nasional berbasis kertas dan pensil.

"UNBK biayanya jauh lebih hemat dibanding ujian berbasis kertas dan pensil," katanya.

Untuk mendukung jaringan internet kata Irwan, pihak sekolah menggandeng Telkom dan Telkomsel. Untuk daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan Telkom, menggunakan jaringan Telkomsel.

Dia mengatakan selama pelaksanaan UNBK tersebut, dirinya selalu memonitor hingga dini hari. Dirinya baru merasa tenang jika hari itu seluruh sekolah sudah melaporkan pelaksanaan UNBK berjalan lancar.

"Saya kadang monitor sampai jam tiga subuh. Saya pastikan semua sekolah sudah aman, baru saya istirahat," katanya.

UNBK di Sulteng masing-masing diikuti sebanyak 172 SMK terdiri dari 83 SMK Negeri dan 79 SMK swasta dengan total siswa sebanyak 13.079 orang.

Sementara untuk SMA/MA diikuti 357 sekolah, masing-masing 169 SMA negeri dan 188 SMA swasta dengan jumlah siswa sebanyak 28.214 orang.
 
Baca juga:
Dinas: semua SMA di Sulteng ikut UNBK
 Pasokan Listrik Untuk UNBK Di Palu Lancar