Produksi jagung petani Sulteng capai 350.000 ton

id jagung

Produksi jagung petani Sulteng capai 350.000 ton

Panen jagung (Foto Antara/dok)

Palu, 26/7 (Antara) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah mengemukakan produksi jagung petani di daerah itu mencapai 350.000 ton per tahunnya, dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Trie Iriayani Lamakampali di Palu, Kamis mengatakan walau setiap tahun produksi mengalami peningkatan, namun Sulteng belum termasuk daerah swasembada pangan, khususnya jagung.

"Sulteng baru swasembada beras. Untuk jagung dan kedelai belum, tetapi terus diupayakan agar kedua komoditi pangan tersebut bisa mencapai swasembada," kata Trie.

Ia juga mengatakan jagung produksi petani sudah tembus pasaran luar negeri, namun realisasinya belum sebesar komoditi lain seperti kakao.

Pemprov Sulteng optimistis, Sulteng akan menjadi sentra produksi jagung di Tanah Air.

Potensi lahan untuk pengembangan berbagai komoditi pangan di Provinsi Sulteng, kata Trie masih cukup luas dan tersebar di sejumlah kabupaten.

Menurut dia, jika potensi lahan yang ada dimanfaatkan petani untuk pengembangan jagung dan kedelai serta komoditi pangan lainnya,niscaya Sulteng akan diperhitungkan sebagai daerah penghasil komoditi jagung dan kedelai.

Pemerintah pusat, katanya, terus mendorong dengan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan berbagai komoditi, termasuk jagung di semua kabupaten di Sulteng yang memiliki areal untuk penanaman jagung dan kedelai.

Pada 2018 ini, lanjut Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng itu, sasaran produksi jagung di provinsi ini sebesar 540.404 ton dengan lahan panen seluas 115.300 hektare.

Baca juga: Tojo Una-Una ekspor jagung 3.900 ton

Sementara sasaran produktivitas komoditi jagung di Sulteng musim panen 2018 ditetapkan sebesar 46,87 kuintal per hektare."Niscaya sasaran produksi mapun produktivitas dimaksud bisa tercapai," harap Trie.

Sedangkan produksi kedelai 2018 ini ditargetkan mencapai 67.591 ton dengan luas areal panen 32.622 hektare.

Ia mengatakan berbagai strategi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi pangan di Sulteng antara lain dengan pendayagunaan potensi lahan meliputi perluasan areal lahan, optimasi pemanfaatan lahan dan pemenfaatan lahan kering.

Berikutnya adalah peningkatan kesuburan lahan melalui penggunaaan pupuk berimbang dan bahan organik,penggunaan varietas unggul dan penerapan metode budidaya intensif.

Selanjutnya pengamanan produksi melalui penanganan dampak perubahan iklim, pengendalian gangguan tanaman dan pasca panen.

Pantuan di tingkat petani, harga jagung berkisar Rp3.000/kg dan di tingkat pengecer di Kota Palu harga jagung pipilan Rp5.000/kg.


 Baca juga: Menteri Pertanian panen jagung di Tojo Unauna