Sigi, (Antaranews Sulteng) - Ratusan kendaraan roda dua dan empat dari arah Palu dan Palolo terjebak banjir di Desa Kapiroe, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Rabu petang.
Wartawan Antara yang melintas pada poros jalan yan menghubungkan Palu, Ibu Kota Provinsi dengan Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dan Dataran Napu di Kabupaten Poso itu terpaksa harus menunggu beberapa jam sampai banjir surut dan bisa dilewati kembali.
Banjir yang melanda Desa Kapiroe, Kecamatan Palolo bertepatan dengan Idul Adha 1439 H tersebut akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sigi selama beberapa jam.
Salah satu anak sungai di desa yang terletak pada jalur alternatif Trans Sulawesi ke Kota Palu banjir dan airnya mengalir di badan jalan.
Badan jalan yang telah dilapisi aspal tersebut bagaikan sungai. Air mengalir dengan deras membuat para pengendara sepeda motor maupun mobil enggan untuk menerobos khawatir kendaraan mogok dan terserat arus.
Selama hampir tiga jam, para pengendara harus menunggu di sebarang jalan dan baru kembali meneruskan perjalanan setelah banjir mulai surut.
Namun beberapa pengendara sepeda motor rela kendaraan mereka dipikul oleh bebereapa warga menyeberang, meski banjir.
Kecuali, kendaraan mobil terpaksa menunggu sampai banjir benar-benar surut baru mereka melanjutkan perjalanan baik dari arah Palu menuju Palolo dan sebaliknya.
Sebagian warga yang tinggal di Desa Kapiroe memanfaatkan banjir untuk meraih rejeki menjadi tukang pikul kendaraan sepeda motor dan barang-barang bawaan para pengendara dan penumpang.
Untuk sekali menyeberangkan sepeda motor, warga mengutip uang jasa pikul sebesar Rp30.000/unit.
Jika dihitung-hitung, cukup lumayan uang yang mereka peroleh .
Uguy,seorang penduduk di desa itu mengatakan banjir yang terjadi baru pertama kali.
"Bertahun-tahun saya tinggal di Desa Piore, baru kali ini anak sungai meluap hingga ke badan jalan," katanya.
Bahkan badan jalan berubah menjadi sungai dimana air mengalir cukup deras sehingga menyebabkan ratusan kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Palu menuju Palolo dan Palolo menuju Kota Palu terjebak antrian panjang selama beberapa jam pada poros jalan tersebut.
Banjir yang terjadi, kata dia, menyusul hujan deras selama beberapa jam mengguyur sebagian besar wilayah Kecamatan Palolo dan Nokilalaki di Kabupaten Sigi.
Hingga berita ini diturunkan air memang mulai surut, tetapi badan jalan masih terendam dan arus kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati karena bisa terperosok.
Kabupaten Sigi selama ini termasuk daerah rawan bencana alam banjir dan tanah longsor. Saat hujan deras terlihat beberapa titik longsor pada beberapa ruas jalan di Kecamatan Palolo maupun Kulawi.
Berita Terkait
BMKG Palu: Gempa susulan di Sigi Sulteng meningkat jadi 24 kali
Minggu, 6 Agustus 2023 18:57 Wib
Pemkab Sigi normalisasi sungai di wilayah Palolo cegah banjir
Selasa, 2 Agustus 2022 17:04 Wib
Jalan Trans Palu-Palolo Tertimbun Longsoran
Sabtu, 4 September 2021 13:53 Wib
Bupati Sigi resmikan pasar bantuan Kemendes di Uenuni
Kamis, 19 Maret 2020 4:56 Wib
Polisi temukan titik terang dugaan pembunuhan di Palolo
Senin, 2 Desember 2019 22:35 Wib
Bupati Sigi akan perjuangkan pemekaran Kecamatan Palolo Samporoa
Senin, 28 Oktober 2019 19:53 Wib
Hutan di Dataran Palolo Sigi terbakar
Jumat, 20 September 2019 19:44 Wib
Palolo raih rekor MURI kue lapis terpanjang dan terbesar
Selasa, 30 Juli 2019 19:13 Wib