Jerusalem, (Antaranews Sulteng) - Lebih dari 1.000 orang Israel berpawai di Tel Aviv pada Kamis (15/11) untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sehubungan dengan gencatan senjata dengan faksi Palestina yang berpusat di Jalur Gaza.
Menurut media Israel, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi, sebanyak 1.500 pemrotes mencela keputusan Netannyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menuduh dia "gagal memimpin militer".
Pada Rabu, sejumlah orang Israel berpawai di luar Knesset (Parlemen Israel) di Jerusalem untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu.
Sejak Ahad, sedikitnya 14 orang Palestina telah gugur --oleh tembakan artileri dan serangan udara Israel-- di seluruh wilayah yang diblokade tersebut.
Pada Ahad melam, seorang perwira Israel tewas --dan seorang lagi cedera-- dalam operasi darat yang gagal di Jalur Gaza.
Ketegangan terlihat mulai reda pada Selasa dan faksi perlawanan Palestina yang berpusat di Jalur Gaza menyepakati gencata senjata yang diperantarai oleh Mesir.
Berita Terkait
Menteri Israel hengkang dari pemerintahan darurat Netanyahu
Selasa, 26 Maret 2024 13:04 Wib
Netanyahu: Israel bersiap masuki Rafah, hanya butuh sedikit waktu
Kamis, 21 Maret 2024 12:55 Wib
Biden khawatir atas rencana serangan Israel ke Rafah
Selasa, 19 Maret 2024 16:29 Wib
AS sudah gerah melihat tindak tanduk PM Israel
Selasa, 19 Maret 2024 16:27 Wib
Israel tidak tunduk pada tekanan internasional untuk hentikan perang
Senin, 18 Maret 2024 10:41 Wib
Palestina tuduh Netanyahu halangi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
Rabu, 13 Maret 2024 11:05 Wib
Israel izinkan akses terbatas ke Masjid Al-Aqsa bagi Muslim Palestina
Rabu, 6 Maret 2024 13:33 Wib
Studi ungkap potensi 86.000 kematian jika perang Israel berlanjut
Kamis, 22 Februari 2024 9:50 Wib