Pemkot : aktivitas pendidikan di Palu normal

id Ansyar Sutiadi

Pemkot : aktivitas pendidikan di Palu normal

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu Ansyar Sutiadi (tengah).(Foto:dokfb)

Aktivitas pendidikan bisa saya katakan normal kembali
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Kota(Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, mengemukakan, aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah telah berlangsung normal pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi menghantam daerah tersebut.

"Aktivitas pendidikan bisa saya katakan normal kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi, di Palu, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Ansyar saat menghadiri penyerahan bantuan 8.600 paket sekolah dari Lippo Group kepada siswa-siswi di Kota Palu dan sekitarnya di SDN 15.

Dihadapan Presiden Komisaris Lippo Group, Theo L Sambuaga, dia mengemukakan, bahwa para siswa-siswi dan guru yang terdampak bencana itu saat ini telah pulih, terutama dari sisi mental.

"Mereka sudah kuat, mereka sudah bangkit, untuk kembali mengejar ketertinggalan karena bencana. Saya salut kepada kepala sekolah, para guru maupun siswa-siswi, karena tekadnya untuk belajar, untuk kembali ke sekolah. Hal itu sangat luar biasa," kata Ansyar.

Dia mengemukakan, kurang lebih sekitar 116.000 siswa-siswi di Kota Palu terdampak bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018.

"Khususnya yang berada di wilayah pesisir Teluk Palu, ada 13 kelurahan yang terdampak tsunami, kemudian di wilayah yang terdampak likuifaksi," ujarnya.

Di Kelurahan Petobo sebagai wilayah terdampak likuifaksi yang sangat parah, lima sekolah di telan bumi. Sementara di Balaroa yang juga terdampak likuifaksi terdapat tiga sekolah ditelan bumi.

Kondisi itu membuat Pemkot Palu, menurut dia, harus merelokasi dan membangun kembali sekolah-sekolah tersebut dari lokasi likuifaksi, untuk keberlangsungan pendidikan.

Bencana tersebut juga membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu kehilangan 27 tenaga pendidik terdiri dari 18 guru di jenjang pendidikan dasar, dan sembilan orang di pendidikan anak usia dini.

Tidak berhenti di situ, bencana gempa, tsunami dan likuifaksi juga menewaskan kurang lebih sekitar 200 siswa-siswi di Kota Palu.

"ALhamdulillah saat ini aktivitas pendidikan di Kota Palu bisa saya katakan sudaH pulih ,"tandas Ansyar.

Ansyar menerima secara simbol bantuan dari Lippo Group berupa perlengkapan sekolah sebanyak 8.600 paket senilai Rp 1,45 Miliar, yang diserahkan langsung oleh Presiden Komisaris Lippo Group, Theo L Sambuaga.