Guru Besar: penyampaian ucapan natal tak perlu didebatkan

id zainal

Guru Besar: penyampaian ucapan natal tak perlu didebatkan

Ketua MUI Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg (tengah) (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji/)

Jangan dipertentangkan, jangan dipermasalahkan. Kalau ada yang tidak ingin atau sama sekali tidak mau mengucapkan, ya sudah jangan ucapkan. Tetapi tidak boleh menyalahkan orang yang mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Kristen
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Penyampaian ucapan selamat Natal antarumat beragama tidak perlu didebatkan bila hal itu dilakukan seorang Muslim kepada seorang Kristiani, kata guru besar pemikiran Islam modern Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Zainal Abidin.

"Jangan dipertentangkan, jangan dipermasalahkan. Kalau ada yang tidak ingin atau sama sekali tidak mau mengucapkan, ya sudah jangan ucapkan. Tetapi tidak boleh menyalahkan orang yang mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Kristen," katanya di Palu, Sabtu.

Ia mengemukakan bahwa mengucapkan selamat Natal kepada penganut agama Kristen dan Katolik menandakan di antara mereka terjadi komunikasi antarsesama manusia dalam kehidupan sosial.

Profesor Abidin yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu itu, mengatakan pemberian ucapan Natal oleh umat Muslim kepada pemeluk Kristen lebih berdampak kepada kehidupan sosial ketimbang dari sisi keagamaan.

Pemberian ucapan selamat kepada penganut agama tersebut, kata dia, menandakan terjadi interaksi dan silaturahim yang lebih baik antara sesama manusia dan pemeluk agama dalam kehidupan sosial.

"Hanya sekadar mengucapkan Natal kepada pemeluk agama Kristen Protestan, dan Katolik, tidaklah menjadi masalah," kata Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu.

Abidin yang juga Rois Syuriah Nahdlatul Ulama Sulteng itu, menyebut tidak ada penekanan melalui Al Quran kepada umat Islam untuk tidak memberikan selamat merayakan Natal atau ucapan lainnya kepada pemeluk agama lain, selain Kristen, yang merayakan hari-hari besar keagamannya.

Oleh karena itu, kata dia, ucapan selamat merayakan hari-hari besar keagamaan kepada penganut agama lain tidak perlu diperdebatkan oleh umat Islam.

Ia mengemukakan perdebatan tentang hal itu tidak substansi dalam pengamalan ajaran agama sebab ucapan selamat merayakan hari-hari besar keagamaan tidak berpengaruh terhadap akidah.

"Bagi yang ingin mengatakan selamat Natal, silakan ucapkan, dan yang tidak ingin mengucapkan selamat Natal juga tidak apa-apa," kata dia.

Dia mengatakan perbedaan pendapat dalam menafsirkan suatu anjuran lewat Al Quran dan Hadis tidak harus menjadi tirai untuk tidak bersilaturahim dengan sesama manusia.