Kayu Bawaan Banjir Parigi Habis Dimanfaatkan Masyarakat

id KAYU BAWAAN BANJIR PARIGI

Kayu Bawaan Banjir Parigi Habis Dimanfaatkan Masyarakat

Tumpukan kayu yang terbawa oleh banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong. (Foto : ANTARA)

kayu berbagai jenis yang sebelumnya direncanakan akan dilelang untuk pemasukan kas daerah tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat."
Palu (antarasulteng.com) - Ribuan kubik kayu bawaan banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada 25 Agustus 2012 telah habis dimanfaatkan masyarakat sekitarnya.

"Sebagian lagi rusak karena terendam air dan lumpur," kata Kepala Bidang Pengusahaan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Parigi Moutong Hengky Idrus di Palu, Jumat.

Hengky mengatakan kayu berbagai jenis yang sebelumnya direncanakan akan dilelang untuk pemasukan kas daerah tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

"Kayu itu ada di lahan-lahan masyarakat. Mereka yang lahannya terdapat tumpukan kayu, mereka langsung yang manfaatkan. Sebagian dipakai bangun jembatan, barak pengungsi dan perbaikan rumah ibadah," kata Hengky.

Dia mengatakan kayu tersebut tidak ada yang menjual dalam bentuk bantalan karena tidak memiliki izin pemanfaatan kayu.

Saat ini masih ada sebagian kayu yang tersisah tetapi sudah jauh ke atas, sekitar tujuh hingga delapan kilometer dari jalan trans Sulawesi.

Hengky mengatakan pemerintah daerah sebelumnya berencana akan melelang kayu tersebut, namun Hengky menyangsi karena bisa jadi biaya taksasi dan operasional lebih besar dari hasil lelang.

"Karena kita harus inventarisasi jenis kayu dan kubikasinya. Ini butuh biaya besar," katanya.

Dia mengatakan bahwa hasil evaluasi terakhir menyebutkan banjir bandang yang menewaskan dua warga pada 25 Agustus tersebut disebabkan oleh penebangan hutan untuk perkebunan masyarakat.

"Tim gabungan dari kehutanan, kepolisian dan lembaga swadaya masyarakat sudah periksa sampai ke batas kawasan hutan produksi. Kayu di sana habis ditebang rata karena untuk perkebunan," kata Hengky. (A055)