Pemprov Sulteng dorong peternak tanam rumput berkualitas

id pakan ternak, rumput,upsus siwab, sulteng

Pemprov Sulteng dorong peternak tanam rumput berkualitas

Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi sulawesi Tengah, sitti Wahdaniah. (ANTARA/Moh Ridwan)

Pengembangannya dalam bentuk penyulaman rumput, antara rumput alam dan rumput jenis "Brachiaria Decumbens" atau Bede. Rumput ini tahan injakan, sehingga ketika sapi merenggutnya yang di makan adalah rumput berkualitas
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus mendorong peternak setempat untuk menanam rumput berkualitas sebagai upaya memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi potong di daerah itu.

Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulawesi Tengah Sitti Wahdaniah, di Palu, Senin, mengatakan pakan menjadi salah satu hal penting untuk mendukung tumbuh kembang sapi agar bobot badan semakin meningkat.

Dia menyebutkan, beberapa tahun terakhir pihaknya telah menyalurkan bibit-bibit rumput berkualitas kepada para peternak untuk dikembangbiakkan melalui sejumlah program nasional, salah satunya yakni gerakan pengembangan penanaman rumput berkualitas (Gerbang Patas) sebagai solusi penyediaan pakan secara mandiri.

"Rumput-rumput berkualitas yang ditanam antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput jenis siratro dan indigofera," ungkap Sitti.

Baca juga : Program Siwab Parigi Moutong targetkan 2.200 ternak sapi

Selain menghasilkan pakan berkualitas, di sisi lain program tersebut juga bermanfaat sebagai upaya mengurangi biaya pakan, sebab sekitar 50 persen biaya produksi peternakan untuk penyediaan pakan sehingga perlu langkah-langkah efisien meminimalisir pembengkakan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas pakan.

Selain itu, Pemprov Sulteng juga tengah melakukan pengembangan padang penggembalaan di Kabupaten Poso dengan cara introduksi atau penambahan rumput yang didatangkan dari Pulau Kalimantan untuk menambah pasokan pakan berkualitas.

"Pengembangannya dalam bentuk penyulaman rumput, antara rumput alam dan rumput jenis "Brachiaria Decumbens" atau Bede. Rumput ini tahan injakan, sehingga ketika sapi merenggutnya yang di makan adalah rumput berkualitas," katanya.

Menurutnya, pengembang pakan berkualitas merupakan bagian dari dukungan terhadap program upaya khsusu sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab) di provinsi itu yang sudah berjalan selama empat tahun terakhir.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat, populasi sapi di Sulteng hasil program Upsus Siwab pada 2018 mengalami peningkatan pesat yakni sebanyak 387.949 ekor, dibanding 2017 produksi sapi hanya sekitar 353.486 ekor.

12 kabupaten dan satu kota menjadi sentra populasi sapi di Sulteng. Kabupaten dengan jumlah populasi sapi tertinggi di provinsi itu yakni Kabupaten Banggai sebanyak 99.539 ekor, kemudian Sigi 49.056 ekor, Donggala 43.444 ekor,Tojo Una-Unan 37.944 ekor, Parigi Moutong 33.291 ekor, Morowali Utara 29.293 ekor dan Poso 22.942 ekor.

"Kami ingin tahun 2019 populasi sapi di Sulteng terus meningkat dan bisa berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional," ujar Sitti.