Pemkot Palu - Qatar bahas pemulihan pendidikan pascabencana

id pascabencana, pendidikan, Qatar,palu ,sekolah

Pemkot Palu - Qatar bahas pemulihan pendidikan pascabencana

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di salah satu kelas darurat di SDN Pengawu Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/7/2019). Laporan Finalisasi Data dan Informasi Bencana yang dikeluarkan Pemprov Sulteng, terdapat 386 sekolah yang rusak akibat bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala 28 September 2018 lalu. Jumlah itu terdiri dari 107 sekolah rusak berat, 114 sekolah rusak ringan, 165 rusak ringan dan setelah 10 bulan pascabencana itu masih ada ratusan sekolah yang hingga saat ini belum direnovasi . ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Berdasarkan data yang kami rilis, ada sekitar 10 sekolah dasar yang rusak parah akibat dampak gempa, tsunami dan likuefaksi untuk dilakukan rehabilitasi agar siswa dapat kebali belajar di ruang kelas yang layak
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah dan perlwakilan Kerajaan Qatar membahas rencana pemulihan sarana dan dan prasarana pendidikan di kota itu pascagempa, tsunami dan likuefaksi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Ansyar Sutiadi, di Palu, Selasa mengatakan pihak asing sebagai mitra pemerintah setempat berencana akan ikut membantu proses pemulihan memalui rehabilitasi sejumlah sekolah fasar yang terdampak bencana.

"Berdasarkan data yang kami rilis, ada sekitar 10 sekolah dasar yang rusak parah akibat dampak gempa, tsunami dan likuefaksi untuk dilakukan rehabilitasi agar siswa dapat kebali belajar di ruang kelas yang layak," kata Ansyar yang juga mantan Asisten Bidang Ekonomi kuangan Sekretariat Daerah Kota Palu.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menyerahkan data-data sekolah rusak kepada perwakilan Kerajaan Qatar dan selanjutnya ditinjau untuk ditindaklanjuti proses pembangunan gedung dan fasilitas lainnya.

"Kami sudah mengusulkan, setelah mereka tinjau nanti kebijakannya ada pada mereka, sekolah-sekolah mana saja yang akan direhabilitasi," ujar Ansyar namun tidak menyebut nominal bantuan.

Menurut dia, bantuan pembangunan sekolah oleh pendonor tergantung hasil peninjauan mereka sesuai data yang sudah diserahkan dan selanjutnya hasil peninjauan itu akan mereka diskusikan kembali di negarannya.

Baca juga : Pemkot Palu wajibkan pembangunan bernuansa mitigasi bencana

Dia menambahkan, Pemkot Palu sangat mengapresiasi kehadirian pihak-pihak pendonor yang ikut berkontribusi memulihkan situasi Ibu Kota Sulawesi Tengah dari dampak ditimbulkan bencana 28 September 2018. Saat ini sejumlah sekolah yang terdampak masih melaksanakan proses benaljar mengajar di sekolah darurat atau sementara dengan fasilitas terbatas.

Salah satunya di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan yang terdampak likuefaksi. satu tahun pascabencana yang memorak porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala kini para peserta didik di lima sekolah di kelurahan itu terpaksa melaksanakan kegiatan pendidikan di kelas darurat.

"Semoga bantuan ini segera terwujud, agar murid-murid bisa nyaman mengikut prose belajar mengajar di ruang kelas," demikian Ansyar Sutiadi.