Pemkab Sigi prioritaskan infrastruktur untuk buka akses jalan usaha tani

id jalan, usaha , tani, sigi

Pemkab Sigi prioritaskan infrastruktur untuk  buka akses jalan usaha tani

Wapres RI Muhammad Jusuf Kalla menanam pohon di kawasan pembangunan hunian tetap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi Kota Palu yang terletak di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Sulawesi Tengah, Senin (7/10/2019). ANTARA/Muhammad Arsyandi/aa.

Sigi (ANTARA) - Pemkab Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah setahun usai gempa bumi 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di provinsi itu yakni Kota Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur, termasuk irigasi dan akses jalan usaha tani yang terdampak bencana alam 28 September 2018.

"Pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam agar perekonomian masyarakat bisa secepatnya pulih kembali," kata Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata di Sigi, Rabu.

Ia mengatakan banyak sarana dan prasana jalan dan jembatan yang rusak diterjang gempa bumi sehingga perlu mendapatkan perhatian pemerintah pusat dan daerah.

Selain mengenjot pembangunan kembali irigasi Gumbasa di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, pemerintah daerah juga mengupayakan pembukaan dan peningkatan jalan-jalan menuju kantong produksi di seluruh kecamatan yang ada di daerah itu.

Jalan-jalan usaha tani perlu dibuka agar para petani mendapat akses jalan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dan perkebunan dari kebun dan bisa segera dipasarkan.

Dengan begitu, kata dia, perekonomian masyarakat akan secepatnya bisa kembali pulih setelah sempat terpuruk saat bencana alam terdasyat di Provinsi Sulteng itu terjadi di wilayah Pasigala.

Kabupaten Sigi, kata Bupati Irwan merupakan daerah terdampak parah bencana alam tersebut, tetapi kini masyarakat mulai bangkit lagi.

Karena itu, pemerintah pusat dan daerah terus mengupayakan membangun dan memperbaiki kembali infranstruktur yang terdampak bencana agar ekonomi masyarakat cepat pulih lagi.

Dan selama beberapa bulan terakhir ini, masyarakat Sigi terlihat mulai bangkit lagi. Mereka kebali bersemangat mengolah lahan-lahan pertanian dan perkebunan dan kembali berusaha di berbagai sektor, termasuk usaha kecil mikro (UKM) mulai bangkit lagi.

Hanya saja bagi petani yang ada di wilayah irigasi Gumbasa hingga kini belum bisa mengolah lahan pertanian karena irigasi itu sedang dalam perbaikan dan baru akan rampung dikerjakan pada 2020.

Irigasi Gumbasa selama ini megairi sekitar 8.000 hektare lahan pertanian di empat wilayah yakni Kecamatan Dolo, Sigibiromaru, Gumbasa dan Tanambulava. Di empat kecamatan itu ada ribuan petani yang bergantung dari hasil pertanian padi,jagung, kedelai dan berbagai komoditas hortikultura.