Harga cabai naik, petani di Sigi untung

id petani, sigi. naik

Harga cabai naik, petani di Sigi untung

Cabai Merah. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Mudah-mudahan saja harga itu bisa bertahan lama, mengingat banyak petani yang sebentar lagi memasuki panen raya
Sigi (ANTARA) - Kenaikan harga komoditas pangan, khususnya cabai, memberikan keuntungan besar bagi para petani di Kabupaten Sigi, yang menjadi sentra pengembangan tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Sulawesi Tengah.

Sejumlah petani di Kecamatan Palolo, salah satu wilayah pengembangan pertanian di Kabupaten Sigi, Senin, mengatakan pada musim panen kali ini harga cabai di tingkat pengecer dan pengumpul rata-rata mengalami kenaikan.

"Ini hal yang sangat menguntungkan petani," kata Marlan (45), seorang petani di Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.

Marlan mengatakan kenaikan harga cabai di pasaran membuat petani semakin bergairah untuk mengembangkan komoditas hortikultura, termasuk cabai dan lainnya.

Baca juga : Harga cabai di Palu melambung

Dia mengatakan sedang menanam cabai sebanyak 3.000 pohon dan bila tidak ada gangguan hama, bisa panen pada awal November 2019.

"Saya berharap harga cabai saat panen nanti masih sama dengan kondisi harga yang berlaku sekarang ini," katanya.

Harga cabai pembelian pengumpul langsung di sentra-sentra produksi di wilayah tersebut saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram.

Sementara di tingkat pengecer, harga cabai mencapai Rp75.000 per kilogram. Bahkan ada yang menjual dengan harga lebih tinggi sampai Rp100.000 per kilogram.

Hal senada juga disampaikan Alon, petani di Kecamatan Palolo, yang juga mengungkapkan rasa senang karena membaiknya harga cabai di pasaran.

"Mudah-mudahan saja harga itu bisa bertahan lama, mengingat banyak petani yang sebentar lagi memasuki panen raya," ujarnya.

Baca juga : Harga cabai di Palu melonjak dipicu kegiatan antarpulau

Di wilayah Palolo, selain padi, tambah dia, petani juga mengembangkan komoditi hortikultura seperti cabai, tomat dan bawang.

Untuk kebutuhan air tidak ada masalah, sebab irigasi lancar.

Hal serupa juga terjadi bagi petani di Dataran Palolo dan Nokilalaki yang tidak pernah kesulitan pasokan air untuk lahan pertanian, karena air irigasi tetap mengalir lancar.