Pemprov Sulteng : Desa perlu bangun perpustakaan guna tingkatkan minat baca

id Perpusatakaan desa,pemprov sulteng,sekdaprov sulteng,minat baca

Pemprov Sulteng : Desa perlu bangun perpustakaan  guna tingkatkan minat baca

Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate, hadir dan membuka sosialisasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial bagi kepala desa se-Kabupaten Sigi, Rabu (30/10), yang digelar oleh Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulteng. (ANTARA/HO/Biro Humas Pemprov Sulteng)

Oleh karena itu, untuk merangsang minat baca masyarakat utamanya generasi muda, maka koleksi buku perpustakaan desa mesti relevan dengan informasi apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta desa di seluruh kabupaten dan kota termasuk di Kabupaten Sigi, untuk membangun perpustakaan sebagai bentuk upaya menunjang minat baca, yang berdampak pada percepatan pembangunan sumber daya manusia.

“Oleh karena itu, untuk merangsang minat baca masyarakat utamanya generasi muda, maka koleksi buku perpustakaan desa mesti relevan dengan informasi apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate di Palu, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Hidayat Lamakarate saat menyampaikan sambutan pada sosialisasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial bagi kepala desa se-Kabupaten Sigi, Rabu (30/10), yang digelar oleh Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulteng.

Hidayat menyebut, pemerintah desa di Kabupaten Sigi, perlu memiliki inovasi atau strategi meningkatkan minat baca generasi muda di desa.

Salah satunya, menurut dia ketersediaan koleksi buku harus relevan dengan kondisi saat ini, atau sesuai dengan tantangan dan kebutuhan yang dihadapi generasi muda.

"Agar mereka generasi muda mau datang dan merasakan manfaat perpustakaan desa," kata Hidayat Lamakarate.

Kepada peserta sosialisasi yang berjumlah 176 kepala desa itu, Hidayat menyebut minat baca belum terlalu membudaya di masyarakat, bahkan kehadiran pojok baca di kantor-kantor pemerintahan belum signifikan mendongkrak budaya membaca di kalangan pegawai.

Dalam kesempatan itu, Hidayat mendorong kepala desa membuat buku yang merekam kiprah kepemimpinan kades dalam memajukan wilayahnya.
"Jadi ada before-after, sebelum saudara memimpin keadaan desa bagaimana dan setelahnya, hasil-hasil seperti apa pula yang sudah berhasil dibuat," jelasnya.

Ketua Panitia Sosialisasi, Rohani Mastura mengutarakan, di Kabupaten Sigi terdapat lima desa dari 176 desa yang mengembangkan perpustakaan inklusi social.

Ia mengemukakan, perpustakaan inklusi desa dapat menjadi wahana pembelajaran dan pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat.