Taman Nasional Lore Lindu Masih Kekurangan Polhut

id TNLL, hutan, plhut

Taman Nasional Lore Lindu Masih Kekurangan Polhut

Ilustrasi (Antaranews/Istimewa)

Palu, (Antarasulteng) - Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, hingga kini masih sangat kekurangan tenaga, khususnya polisi hutan (Polhut) sementara hutan yang harus dijaga cukup luas, kata pejabat berwenang setempat.

"Petugas Polhut yang ada sekarang ini hanya 40 orang saja," kata Kepala Bidang Tehnis Konservasi Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL), Ahmad Yani di Palu, Jumat.

Ia mengatakan luas kawasan hutan Taman Nasional Lore Lindu yang harus diawasi mencapai 218 ribu hektare.

Dengan jumlah Polhut yang hanya 40 orang, kata Ahmad Yani, berarti satu petugas mengawasi atau mengamankan sekitar 5.000 hektare areal hutan.

Menurut dia, secara akal manusia, sangat mustahil itu dapat dilakukan oleh seorang petugas Polhut.

Meski masih kekurangan tenaga, selama ini BBTNLL cukup berhasil mengamankan Taman Nasional Lore Lindu dari berbagai gangguan.

Terbukti semua gangguan yang terjadi di dalam kawasan itu berhasil ditangani petugas. "Petugas kami beberapa kali berhasil menangkap para pelaku, bahkan mereka langsung diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.

Ahmad Yani mengemukakan dalam menangangi berbagai gangguan yang terjadi di dalam kawasan Taman Nasional tersebut, pihak BBTNLL selalu mengedapankan unsur pembinaan.

"Tapi karena mereka berulang-ulang melakukan pelanggaran, terpaksa dilakukan proses hukum," katanya.

Tujuan utama agar mereka tidak mengulangi tindakan sama.

Ia berharap ke depan mendapat tambahan tenaga guna meningkatkan pengawasan dan pengamanan mengingat areal hutan yang harus dijaga cukup luas.

Dalam menjaga dan mengamankan kawasan itu, BBTNLL juga menjalin kerja sama TNI dan Polri serta partisipasi masyarakat setempat.

Selain mengadakan patroli rutin , juga dalam waktu tertentu menggelar operasidengan melibatkan aparat dari TNI dan Polri serta tenaga partisipatif yang direkrut.

Taman Nasional Lore Lindu berada pada dua wilayah yaitu sebagian masuk Kabupaten Poso dan sebagian lagi Kabupaten Sigi (dahulu Kabupaten Donggala).

Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak wisatawan mancanegara yang mengunjungi taman nasional itu. Di dalam taman nasional terdapat pula Danau Lindu seluas 3.000 meter persegi.

Sebagai kawasan hutan di zona transisi, Taman Nasional Lore Lindu memiliki potensi flora, fauna, dan ekosistem yang sangat spesifik.

Diantaranya terdapat 266 jenis flora yang hidup pada ekosistem danau, padang rumput, dataran rendah dan pegunungan. Beberapa jenis tumbuhan kayu langka terkenal adalah kayu cempaka (manglietia sp), kayu leda (eucaliptus deglupta), jenis rotan (calamus sp), jenis-jenis damar (agathis sp) dan beringin merah (litsea sp).

Sedangkan fauna, tercatat ada sekitar 200 jenis, dan 37 jenis di antaranya termasuk fauna yang dilindungi dan 163 jenis belum dilindungi.

Jenis satwa liar yang penting dan endemik Sulawesi terdapat dalam hutan TNLL, seperti anoa (babalus quarlesi dan babalus deppressicornis), rusa (cervus timorensis), babi rusa (babyrousa baburussa), kus-kus (phalanger celebensis dan phalanger ursianus), monyet hitam (macaca tonkeana), musang coklat (macrogalidia musschenbroeki), singapuar (tarsius spectrum) dan maleo (macrocephalon maleo).

Selain potensi flora-fauna, di kawasan TNLL terdapat batan megalith (batu besar pra sejarah) berbagai corak dan tipe di Lembah Bada, Besoa, dan Napu.

Kawasan ini dihuni Suku Kulawi dan Lore dengan adat istiadatnya yang masih asli.(BK03)